TERASJABAR.ID – Asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa perih di dada (heartburn), mual, hingga rasa pahit di mulut.
Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan baik.
Untuk mencegah dan mengatasinya, penting untuk mengetahui penyebab utama dari naiknya asam lambung.
Berikut ini tiga penyebab umum yang sering menjadi pemicu:
Baca Juga: PT Charoen Pokphand Indonesia Gelar Loker Terbaru Posisi Admin Produksi
Pola Makan Tidak Teratur dan Pemilihan Makanan
Makan terlalu cepat, makan dalam porsi besar, atau melewatkan waktu makan dapat memicu naiknya asam lambung.
Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi juga berperan besar.
Makanan pedas, asam, berlemak tinggi, serta minuman berkafein seperti kopi dan soda, dapat merangsang produksi asam lambung berlebih.
Makanan ini juga bisa melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lebih mudah naik.
Baca Juga: 6 POSISI SEKALIGUS! PT Ceres Bandung Gelar Loker Buat Lulusan SMA dan SMK
Stres dan Kecemasan Berlebih
Stres tidak hanya memengaruhi pikiran, tapi juga sistem pencernaan.
Saat seseorang mengalami stres atau cemas, tubuh bisa memproduksi lebih banyak asam lambung.
Selain itu, stres juga dapat mengganggu kontraksi otot lambung dan memperlambat proses pencernaan, yang akhirnya memicu rasa tidak nyaman pada perut dan gejala asam lambung.
Baca Juga: Lulusan SMA SMK! Wings Group Jawa Barat Buka Loker 4 Posisi Sekaligus
Kebiasaan Langsung Tidur Setelah Makan
Langsung berbaring atau tidur setelah makan merupakan kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang, namun dapat memicu naiknya asam lambung.
Posisi tubuh saat berbaring membuat gravitasi tidak membantu menjaga asam tetap berada di lambung.
Akibatnya, asam bisa naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar.(*)