TERASJABAR.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Organisasi Kepemudaan (OKP) Perempuan Bangsa menggelar workshop bertema “Bersama Lawan Kekerasan Berbasis Online: Edukasi dan Perlindungan bagi Perempuan dan Anak” di Ahadiat Hotel & Bungalow, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pemberdayaan organisasi kepemudaan tingkat daerah, yang berfokus pada peningkatan literasi digital serta penguatan perlindungan bagi perempuan dan anak di era serba daring.
Sedikitnya 65 peserta dari berbagai organisasi kepemudaan perempuan mengikuti kegiatan ini. Mereka mendapatkan pembekalan dari akademisi, anggota DPRD Kota Bandung, serta aktivis perlindungan perempuan dan anak.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dinilainya sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini.
“Atas nama Pemkot Bandung, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dispora dan OKP Perempuan Bangsa. Workshop ini menunjukkan kepedulian nyata terhadap perlindungan perempuan dan anak di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks,” ujarnya.
Erwin menyoroti fakta bahwa kekerasan digital kerap menimpa perempuan. Berdasarkan data Komnas Perempuan 2024, sebanyak 61 persen korban kekerasan digital adalah perempuan, dan 70 persen korban doxing di Indonesia juga berasal dari kelompok yang sama.
“Ruang digital kini bisa menjadi arena kekerasan baru—tak kasat mata, tapi melukai secara psikologis dan sosial,” katanya.
Pemerintah pusat, lanjut Erwin, telah menerbitkan PP Nomor 17 Tahun 2025 tentang tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik sebagai langkah perlindungan di ruang digital. Namun, upaya ini harus diiringi dengan sinergi berbagai pihak.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi antara lembaga pendidikan, komunitas, organisasi pemuda, media, dan keluarga,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemkot Bandung kini mengusung paradigma ekosentris, di mana penyelesaian masalah dilakukan secara kolaboratif dan gotong royong.
“Ilmu yang didapat hari ini jangan berhenti di ruangan ini. Wujudkan dalam aksi nyata, bentuk kelompok, berkolaborasilah dengan komunitas lain, dan saling jaga di dunia nyata maupun dunia maya,” pesan Erwin.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dispora Kota Bandung, Asmarahadi, menambahkan bahwa kegiatan ini berlandaskan UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan serta Permenpora Nomor 1 Tahun 2018 tentang pemberdayaan organisasi kepemudaan.
“Tujuannya adalah memberikan edukasi dan meningkatkan kewaspadaan perempuan terhadap kekerasan di ruang digital. Kita ingin menyiapkan generasi muda yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Workshop ini juga menjadi bukti komitmen Pemkot Bandung dalam mewujudkan visi Bandung UTAMA—Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis—dengan menciptakan kota yang aman, ramah, dan inklusif bagi perempuan serta anak.
“Perempuan dan anak yang terlindungi adalah pondasi lahirnya generasi unggul, tangguh, dan berakhlak. Mari bersama wujudkan Bandung yang aman dan nyaman bagi semua,” tutup Erwin.***















