TERASJABAR.ID – Pemerintah Kabupaten Gatut memulai rehabilitasi drainase dan jalan di Pasar Rakyat Guntur, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Rehabilitasi tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking.
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menjelaskan, rehabilitasi ini merupakan respons terhadap masalah-masalah yang selama ini menghambat operasional pasar. Kondisi becek, jalan yang rusak, serta penataan pedagang kaki lima yang tidak teratur, sering kali membuat pengunjung enggan datang.
”Kami melihat kondisi Pasar Ciawitali relatif kurang kondusif. Drainase seringkali becek, jalanan tidak bagus, dan akses terhambat karena dimanfaatkan oleh PKL. Ini yang kita khawatirkan akan menghambat datangnya pengunjung,” ungkapnya.
Bupati berharap rehabilitasi ini dapat menjadikan Pasar Guntur sebagai pasar yang representatif, dengan infrastruktur yang baik, drainase yang berfungsi, jalan yang mulus, serta penataan pedagang yang lebih tertata.
”Kami ingin Pasar Ciawitali ke depan menjadi pasar yang representatif, infrastrukturnya baik, drainasenya bagus, jalannya bagus, kemudian juga pedagangnya bisa diatur dengan baik sehingga orang datang senang untuk bisa berkunjung ke Pasar Ciawitali,” tambahnya.
Syakur juga menyoroti kapasitas Pasar Guntur yang sudah over capacity sejak dibangun pada tahun 1985. Dengan luas lahan 3,3 hektare dan jumlah pedagang mencapai 3.000 orang, ia mengakui perlunya perluasan atau relokasi pasar di masa mendatang.
”Ini menurut saya sudah over capacity. Dalam jangka panjang, kita harus memikirkan perluasan pasar atau relokasi penambahan pasar di tempat yang lebih representatif,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Garut juga berencana untuk memperketat regulasi pendirian pasar-pasar modern. Langkah ini diambil untuk menciptakan persaingan yang lebih adil antara pasar modern dan pasar tradisional.