TERASJABAR.ID – Sejarah baru tercatat dalam perjalanan Gereja Katolik dengan wafatnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025.
Pemimpin tertinggi umat Katolik pertama yang berasal dari Amerika Latin itu meninggal dunia pada usia 88 tahun, setelah berjuang melawan penyakit yang membuatnya dirawat intensif selama 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Februari lalu.
Meskipun dalam kondisi lemah, Paus Fransiskus tetap menunjukkan dedikasinya yang luar biasa. Ia masih menjalankan tugas kepausannya hingga detik-detik terakhir kehidupannya.
Penampilan publik terakhirnya berlangsung saat misa Minggu Paskah, 20 April, di mana ia menyampaikan berkat Urbi et Orbi dari balkon Basilika Santo Petrus.
Seusai misa, beliau bahkan sempat naik ke popemobile untuk menyapa ribuan umat yang merayakan kebangkitan Kristus di Lapangan Santo Petrus.
Lambaian tangan dan berkat dari sosok Paus yang tampak semakin renta itu menjadi perpisahan terakhir yang penuh makna bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Camerlengo, Kardinal Kevin Farrell, yang sesuai tradisi Vatikan, memanggil nama baptis Paus Fransiskus sebanyak tiga kali.
Karena tidak ada jawaban, ia kemudian menyatakan bahwa Paus telah wafat. Sebagai bagian dari protokol, cincin nelayan atau Fisherman’s Ring milik Paus Fransiskus dihancurkan, menandai berakhirnya masa kepemimpinannya.
Dengan wafatnya Paus, Gereja Katolik resmi memasuki masa sede vacante, di mana takhta kepausan kosong dan segala urusan gereja dijalankan oleh Dewan Kardinal sampai terpilihnya Paus baru.
Dewan Kardinal yang berkumpul pada 22 April 2025 telah menetapkan upacara pemakaman akan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re.
Selama sembilan hari masa berkabung resmi yang ditetapkan Vatikan, berbagai misa akan digelar untuk mendoakan ketenangan jiwa Paus Fransiskus.
Pada Rabu, 23 April, jenazah Paus akan dibawa dari kediamannya di Casa Santa Marta menuju Basilika Santo Petrus, tempat umat dapat memberikan penghormatan terakhir.
Berbeda dengan tradisi pemakaman paus sebelumnya, sesuai wasiatnya, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, meninggalkan jejak perpisahan yang penuh kesederhanaan dan kerendahan hati, seperti hidupnya selama ini.(*)