Kluivert sendiri belum memberikan pernyataan pasti tentang formasi, tetapi dalam wawancara awal Januari 2025, ia menekankan pentingnya menyesuaikan strategi dengan kekuatan tim. “Kami akan memanfaatkan kekuatan yang ada dan mungkin ada sedikit sentuhan baru,” ujarnya saat konferensi pers pelantikan.
Hal ini mengisyaratkan kemungkinan perubahan kecil pada skema 3-4-2-1, mungkin dengan pendekatan yang lebih proaktif dibandingkan gaya reaktif Shin Tae-yong.
Sebagai mantan striker top dengan filosofi sepak bola menyerang, Kluivert dikabarkan oleh beberapa sumber ingin menerapkan gaya permainan yang lebih dominan. Pada Januari 2025, ia menyatakan kecintaannya pada penguasaan bola dengan formasi seperti 4-3-3 atau 3-5-2, yang memungkinkan serangan cepat dan fleksibilitas.
- Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Jember–Banyuwangi, Ibu dan Balita Meninggal Dunia
- Jangan Risau! Ini Cara Menyembuhkan Sakit Gigi di Rumah
- Kandang Ayam di Malang Terbakar Mengakibatkan 80 Ribu Ekor Ternak Mati, Berikut Total Kerugiannya!
- Gampang! Ini Cara Menyembuhkan Batuk di Rumah, Catat
- Uniku Tandatangani MoU dengan Politeknik SCI Cirebon dan e-QuaNik Agri Nusantara
Formasi 4-3-3, dengan empat bek, tiga gelandang, dan tiga penyerang, bisa dimanfaatkan jika Kluivert ingin memaksimalkan kecepatan Marselino Ferdinan dan Ole Romeny di sayap, didukung oleh kreativitas Thom Haye di tengah.
Di media sosial menunjukkan spekulasi beragam. Beberapa penggemar optimistis Kluivert akan mempertahankan 3-4-2-1 dengan sentuhan menyerang, sementara yang lain berharap formasi 4-3-3 untuk mengejutkan Australia.
Jadi akan menggunakan formasi apakah Patrick Kluivert di waktu yang sayang mepet ini ?