Dalam sesi diskusi, narasumber dari Kementerian PPN/Bappenas dan Bank Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan kompetitif, dengan fokus pada konservasi lingkungan, pelestarian budaya, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Diskusi juga menyoroti prospek pariwisata Indonesia pada 2026 dan urgensi analisis lingkungan strategis.
Sementara Co-Founder Traveloka, Albert, turut menyampaikan dukungan penuh terhadap visi pariwisata berkelanjutan Indonesia.
Ia menilai sektor pariwisata sepanjang tahun ini menunjukkan geliat positif seiring meningkatnya kedatangan wisatawan mancanegara dan nusantara, serta tumbuhnya minat ke berbagai destinasi.
“Kami melihat peluang besar untuk memperkuat kontribusi ekonomi sektor pariwisata melalui kolaborasi erat antara pemerintah, mitra, dan komunitas, termasuk peningkatan akses, percepatan adopsi digital, serta penyediaan pengalaman perjalanan yang inklusif dan berkesan,” ujarnya.***

















