TERASJABAR.ID – Jalan kesenian, sebuah pilihan hidup yang penuh dengan kreativitas dan ekspresi diri. Namun, di balik keindahan dan kebebasan yang ditawarkan, ada paradoks yang tak terelakkan.
“Mules perut di jalan kesenian”, sebuah metafora untuk ketidaknyamanan dan keresahan yang sering kali menyertai langkah-langkah kreatif.
Demikian curhatan Yusup Oeblet Musisi Tabuhan Nusantara dan Budayawan Kuningan, disela aktivitasnya, Sabtu 10 Mei 2025.
Di sisi lain kesenian, kata Yusup Oeblet, menawarkan kebebasan untuk berekspresi, untuk menciptakan sesuatu yang baru dan orisinal. Namun, di sisi lain, ada tekanan untuk terus menghasilkan karya yang berkualitas, untuk memenuhi harapan diri sendiri dan orang lain. “Ada keresahan tentang bagaimana karya kita akan diterima, apakah akan dihargai atau tidak,” ungkapnya.
“Mules perut di jalan kesenian” juga dapat disebabkan oleh ketidakpastian finansial yang sering kali menyertai karier di bidang kesenian. Ada kesulitan untuk mencari nafkah, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ada perasaan tidak aman, tidak tahu apa yang akan terjadi besok.