TERASJABAR.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) agar dapat memahami dan memanfaatkan berbagai produk investasi di pasar modal serta terhindar dari penipuan berkedok investasi yang marak terjadi.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), OJK Tasikmalaya menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) bagi 100 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, bertempat di Offrom Kantor Bupati Tasikmalaya, Jumat (26/9/2025).
Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) serta Layanan Manajemen Strategis (LMS) OJK Tasikmalaya, Dendy Juandi, mewakili Plt. Kepala OJK Tasikmalaya menyampaikan bahwa berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks inklusi keuangan nasional telah mencapai 80,51 persen.
Capaian ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang mengakses layanan keuangan, sementara sektor pasar modal masih memiliki ruang yang luas untuk terus dikembangkan melalui berbagai program edukasi.
“Melalui kegiatan SPM ini kami ingin memberikan pemahaman langsung mengenai investasi pasar modal. Dengan demikian, ASN yang menjadi peserta dapat membuka Rekening Dana Nasabah (RDN), memahami instrumen investasi yang legal, serta menyebarluaskan literasi keuangan kepada masyarakat,” kata Dendy.
Ia menambahkan, saat ini mayoritas masyarakat masih memilih deposito perbankan atau logam mulia sebagai bentuk investasi.
Padahal, pasar modal juga menawarkan pilihan investasi yang aman dan legal. Kurangnya pemahaman sering kali dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab melalui tawaran investasi ilegal maupun jebakan judi online.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI), sejak 2017 hingga Juni 2025 telah ditutup 13.228 entitas ilegal yang terdiri dari 1.811 investasi ilegal, 11.166 pinjaman online ilegal, dan 251 gadai ilegal.
“Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, ASN tidak hanya mampu berinvestasi secara cerdas dan aman, tetapi juga menjadi duta literasi keuangan di lingkungannya. Dengan begitu, masyarakat semakin terlindungi dari praktik keuangan ilegal,” tambah Dendy.