TERASABAR.ID – Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, menekankan pentingnya peningkatan kemampuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pertahanan siber (cyber defense) di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurutnya, TNI perlu beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar mampu menjalankan perannya secara efektif dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional.
Nurul menjelaskan, tugas TNI kini tidak hanya terbatas pada operasi militer konvensional, tetapi juga meliputi operasi militer selain perang (OMSP), seperti penanggulangan bencana dan menjaga stabilitas keamanan di berbagai daerah.
“Dalam pidato Presiden saat peringatan Hari Ulang Tahun TNI, beliau menegaskan pentingnya TNI untuk mengikuti perkembangan teknologi, termasuk penguatan cyber defense dan AI. Hal ini agar TNI mampu menjadi institusi yang adaptif dan modern, bukan hanya sekadar kekuatan militer tradisional,” ujar Nurul, sebagaimana ditulis Parlementaria pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Ia juga menyoroti keterbatasan peralatan digital dan sumber daya manusia (SDM) di tingkat Komando Daerah Militer (Kodam) dalam memanfaatkan teknologi untuk deteksi dini potensi kerusuhan atau demonstrasi.
BACA JUGA: Program 3 Juta Rumah Jadi Bukti Kehadiran Negara Penuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat
Karena itu, Nurul mengusulkan agar pemerintah melengkapi satuan daerah dengan peralatan siber yang memadai, sehingga proses pencegahan dan penanganan gangguan keamanan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.
“Penyediaan peralatan hingga ke tingkat Kodam sangat penting agar aparat di daerah tidak sepenuhnya bergantung pada pusat. Teknologi seperti drone juga terbukti efektif untuk pemantauan situasi keamanan saat aksi demonstrasi,” jelas politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.
Menurut Nurul, penguatan AI dan pertahanan siber tidak hanya relevan dalam aspek militer, tetapi juga berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan serta pembangunan masyarakat, sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional yang menyeluruh dan berkelanjutan.-***