Karena proyek drainase sepanjang 400 meter hanya membongkar jembatan di atas selokan (drainase), warga pun membuat jembatan-jembatan darurat dari kayu agar akses ke kios, toko, rumah dan gang tak terputus.
Berdasarkan pantauan, Selasa (10/6/2025), meski sejumlah warga sudah tuntas membuatnya, sebagian warga masih membuat jembatan darurat.
“Jembatan darurat harus dibangun agar warga nyaman dan aman, terutama anak SD. Jembatan darurat lumayan bisa digunakan warga, termasuk motor. Untuk mobil tak bisa,” kata sejumlah warga.
Iwan Novian (50), Sekretaris RW 09 Kampung Rancabatok, Desa Rancaekekwetan membenarkan puluhan warga yang berada di pinggir Jalan Raya Rancaekek-Majalaya sekitar lokasi proyek telah membuat jembatan penyeberangan.
“Jembatan darurat agar warga bisa masuk ke kios, toko dan rumah. Termasuk akses ke gang tak teruputus. Jembatan darurat ke gang tak bisa dilintasi mobil, hanya motor. Pemilik mobil saat ini terpaksa kendaraannya dititipkan di tempat lain yang aman,” tutur Iwan.
Hingga saat ini, kata Iwan, belum ada kabar pasti kelanjutan proyek drainase ini. “Warga berharap proyek segera dilanjut demi kenyamanan dan keamanan masyarakat,” harap Iwan.***
Editor: van