Namun, kata Bupati Dian, peran ekologis Kuningan tidak berhenti di kawasan hutan. Kabupaten ini juga berkontribusi besar terhadap ketahanan air dan pangan di wilayah hilir. Air dari mata air dan sistem aliran dari kawasan hutan Kuningan menjadi sumber utama bagi PDAM Kuningan, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon. Bahkan, air tersebut menjadi tulang punggung irigasi pertanian di Kab/kota Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.
“Tanpa suplai air yang berasal dari kawasan hutan dan lereng Gunung Ciremai di Kuningan, maka ketahanan pangan dan program swasembada beras di daerah-daerah hilir tersebut tidak akan dapat tercapai,” ungkapnya.
Meski berkontribusi besar, Bupati menilai ironi yang harus dihadapi. Karena komitmen menjaga kawasan hutan dan membatasi eksploitasi sumber daya alam, Kuningan mengalami hambatan pembangunan.
Desa-desa di sekitar hutan hidup dalam keterbatasan, bahkan tergolong miskin. Secara agregat, Kabupaten Kuningan kini tercatat sebagai kabupaten termiskin kedua di Jawa Barat. Ironinya, daerah yang menjaga paru-paru wilayah justru mengalami ketimpangan sosial.