TERASJABAR.ID – Fenomena antre gas LPG 3 kg terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia karena cape mengantre dan berburu gas melon ini.
Korban meninggal dunia saat mengantre gas LPG 3 kg adalah warga Pamulang Tangerang Selatan yang kerap dipanggil Nenek Yonih berusian 62 tahun.
Nenek Yonih berangkat pada pukul 11.00 WIB dengan membawa dua tabung gas melon kosong ia berjalan kaki seorang diri untuk membeli gas LPG di agen yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumah.
Setelah berjalan cukup jauh Nenek Yonih disebut mengantre selam 1 jam lamanya untuk mendapatkan tabung gas elpiji tersebut.
Kemudian setelah mendapatkan gas, Nenek Yonih kembali pulang dengan berjalan kaki. Tetapi Nenek Yonih sempat beristirahat di depan laundy untuk merehatkan tubuhnya.
Saat berada di laundy Nenek Yonih dijemput oleh menantunya, tetapi sang adik, Rohaya panik saat melihat sangk kakak Nenek Yonih tiba-tiba tergulai lemas saat sampai dirumah.
Nenek Yonih pun sempat mengucapkan Allahu Akbar sebanyak dua kali sebelum akhirnya pingsan tak sadarkan diri.
Rohaya pun mengajak bicara Nenek Yonih tetapi sang kakak tak ada merespon apapun, keluarga pun bergegas membawa Nenek Yonih ke Rumah Sakit Permata.
- Banyak yang Gak Tahu, Ini Penyebab Sakit Saat Menelan, Apa Saja?
- Awas! Ini Penyebab Laptop Menjadi Lemot, Ada Virus?
- Mobil Lapas Tasikmalaya Terguling Saat Bawa 15 Tahanan, Ini Kronologinya
- Timgab Razia Sejumlah Dugem di Kota Bandung, 2 PL Positif Konsumsi Narkoba
- Kesal Lampu PJU Dibiarkan Mati, Warga Sadang Cinunuk pun Bergerak
Namun Nyawa dari Nenek Yonih tak tertolong.
Rohaya mengatakan dirinya masih bertemu dengan Nenek Yonih pada pagi hari ia mengatakan kalau Nenek Yonih mau mengantre gas.
Rohaya sempat berkata kalau nanti gas nya dianterin tetapi Nenek Yonih tetap berangkat.
Rohaya mengira Nenek Yonih mengantre diwarung agen depan, ternyata Nenek Yonih pergi ke tempat yang lebih jauh.
Nenek Yonih disebut tak memiliki penyakit serius selama ini dan Nenek Yonih selalu sehat dan selalu bekerja keras dengan berdagang nasi uduk tiap pagi.