TERASJABAR.ID – Kekhawatiran West Ham terkait tuntutan finansial Nuno Espírito Santo bisa membuka jalan bagi Slaven Bilic untuk menggantikan Graham Potter, yang posisinya semakin tertekan setelah awal musim yang buruk.
David Sullivan, –pemegang saham mayoritas klub– tengah menimbang opsi usai kekalahan dari Crystal Palace pada Sabtu lalu dan diperkirakan segera mengambil keputusan soal masa depan Potter.
Untuk saat ini, mantan pelatih Chelsea itu masih akan memimpin laga tandang ke markas Everton pekan depan.
Situasi di internal maupun eksternal klub menyebut ketidakpastian langkah Sullivan membuat Potter masih bertahan sementara waktu.
West Ham memang sudah menjalin komunikasi awal dengan Nuno, tetapi biaya yang tinggi membuat langkah tersebut diragukan.
BACA JUGA: Enam Kemenangan Beruntun, Real Madrid Nikmati Performa Gemilang Carreras
Beberapa sumber menyebut Nuno mungkin menunggu peluang lain jika West Ham tak bersedia memenuhi syaratnya.
Sebagian pihak di sekitar Sullivan justru mendorong agar klub beralih ke Bilic, yang dianggap bisa memimpin hingga akhir musim.
Pelatih asal Kroasia itu, –yang sebelumnya menangani West Ham pada 2015–2017 dan kini sedang menganggur usai meninggalkan Al-Fateh tahun lalu– terbuka untuk kembali.
Ia bahkan sudah mulai menganalisis skuad dan mempertimbangkan calon staf kepelatihannya, termasuk kemungkinan melibatkan mantan kapten Mark Noble atau eks bek James Collins.
Nama lain yang juga berminat adalah Gary O’Neil, eks pelatih Wolves sekaligus mantan gelandang West Ham.
BACA JUGA: Dua Gol di Bundesliga, Malik Tillman Janjikan Kontribusi Lebih untuk Leverkusen
Namun, Sullivan diyakini hanya akan menunjuk pelatih dengan pengalaman Liga Primer.
Potter sendiri masih memimpin meski catatannya hanya enam kemenangan dari 25 laga sejak ditunjuk Januari lalu.
Posisi West Ham terpuruk di peringkat 19. Empat kekalahan dari lima laga liga awal musim, semakin menekan Potter.
Timnya juga tersingkir dari Piala Carabao oleh Wolves dan sudah kebobolan tujuh gol dari skema tendangan sudut musim ini.
Banyak yang menilai Potter gagal menanamkan gaya bermainnya, sementara pertahanan kacau dan rekrutmen musim panas dianggap tidak memadai.
BACA JUGA: Barcelona Kehilangan Fermin Lopez, Diragukan Tampil Lawan PSG
Walau Potter tetap bertugas usai laga melawan Palace, keputusan tersebut tidak dianggap sebagai bentuk kepercayaan penuh.
Klub diyakini hanya menunggu waktu dan mencari pengganti.
Potter bisa saja diberi waktu sampai jeda internasional bulan depan setelah menghadapi Everton dan Arsenal, tetapi tekanan dari dewan dan pendukung semakin meningkat.
Jika Potter dipecat, kepala rekrutmen Kyle Macaulay juga diperkirakan akan ikut pergi. Keduanya berargumen bahwa mereka bekerja dengan keterbatasan anggaran serta skuad peninggalan Julen Lopetegui yang menua dan tidak seimbang.
Meski begitu, banyak pihak di dewan percaya Potter seharusnya sudah diberhentikan.
Sullivan kini mendapat tekanan besar, termasuk dari sekitar 3.000 fans yang menggelar protes sebelum laga melawan Palace.
Gelombang demonstrasi tambahan pun sedang direncanakan, sementara desakan agar Sullivan dan wakil ketua Karren Brady mundur kian menguat.-***