Menurut Lely, salah satu yang ditampilkan adalah film dokumenter tentang sosok R.A.A. Martanagara Sang Pembaharu Bandung, serta PAA. Soeria Atmadja, Sang Pemakmur Sumedang. “Hasil riset mendalam kami tampilkan dalam bentuk film dokudrama, yang memadukan sejarah lokal, teknologi digital, dan pembelajaran interaktif melalui video dokumenter dari dua tokoh penting dalam sejarah Sumedang pada era kolonial,” ujar Guru Besar UPI asal Ciamis ini.
Pihaknya juga, lanjut Lely, telah berhasil membuat serial dokudrama “Bisnis, Asmara, dan Isola” dari sosok pembangun dan pemilik Vila Isola, Dominique Willem Berretty (1891-1934). Berretty adalah sosok yang memadukan ambisi, cinta, dan kemewahan dalam satu kehidupan penuh warna. Sebagai pendiri dan pemilik Villa Isola dan kantor bertia Aneta, ia menjelma menjadi simbol modernitas dan kemajuan komunikasi di Hindia Belanda.
Kisah Berretty ini dimulai dari riset mendalam kepada keluarga Berretty di Portugal dan Belanda, lalu pengumpulan benda-benda koleksi dan surat surat bersejarah, hingga dokumentasi film yang mengkombinasikan antara media cetak, teknologi digital, dan konten edukatif. Inilah inovasi baru dalam menikmati sejarah yang lebih interaktif, inspiratif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Melalui kolaborasi dengan PT Rumah Media Interaksi, Production House (PH) yang dipimpin duo Billy, Billy dan Billy Muhammad UPI berhasil melahirkan inovasi yang menjembatani memori masa lalu dengan teknologi masa kini.
“Inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat menghidupkan kembali kisah masa lalu melalui sentuhan teknologi masa kini serta artificial intelligence,” ungkap Prof. Lely.
Tidak berhenti sampai di situ, sebagai bentuk inovasi dalam penyajian informasi sejarah, karya ini dilengkapi dengan bookmark interaktif dan aplikasi android berbasis Augmented Reality (AR).
Melalui aplikasi ini, pengunjung dapat memindai (scan) bookmark untuk menonton langsung video dokumenter dalam bentuk virtual yang imersif dan menarik. Inilah yang kami sajikan kepada para pengunjung Museum Pendidikan Nasional. (**)















