Di kalangan para sahabatnya, Qodari dikenal supel dan “ramai”. Bercanda adalah caranya menekan stress dan mencairkan suasana, di mana pun berada.
Ketika ada orang atau pihak yang diam-diam atau terang-terangan menyatakan tidak suka padanya, Qodari tidak akan pernah membalasnya dengan perasaan yang sama. Dengan santai ia mengatakan, “Biarin aja…. Yang senang saya pasti lebih banyak jumlahnya…..”
Pada satu bentang waktu, ketika masih aktif menjadi pembicara di berbagai forum seminar dan diskusi, Qodari sempat dijuluki “manusia bandara”. Betapa tidak, ia sangat sering terlihat di bandara untuk terbang ke berbagai kota menyambangi pihak yang mengundangnya.
Di jabatannya yang sekarang, Qodari sedang bertransformasi dari posisi pengamat menjadi pelaksana. Sebagai pejabat publik, tentu sorot kamera kepadanya semakin close up. Saatnya Qodari
mulai jeli memainkan bidikan media yang diarahkan kepadanya. Dan tentunya Mr Q punya talenta berselancar di rimba media.
Acara sertijab diakhiri dengan penyerahan buku memori tugas dari AM Putranto kepada Qodari. Dilanjut penyerahan cendera mata: sebuah bingkai berisi kolase foto-foto AMP dan selembar kain tenun dari Qodari kepada AMP. Sesaat, kedua “adik kakak” itu berangkulan erat. Hadirin menahan haru. Hening.
Seusai acara, AMP dan istri berpamitan. Mereka naik ke Jeep Defender, diiringkan seluruh keluarga besar KSP. “Terima kasih supportnya selama ini,” pesan AMP. Jeep off road nya pun berlalu melambaikan Bina Graha. (*)