“Kami mendapat informasi bahwa kendaraan melaju menuju Cianjur, dan tim segera melakukan pengejaran,” kata Dadang.
Selama perjalanan, A diketahui mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. Saat polisi membuntuti, ia justru memacu kendaraan lebih kencang, memicu kejar-kejaran dramatis. Pengejaran berakhir di daerah Calincing, Cianjur, ketika polisi berhasil menghentikan mobil.
Namun, akibat kecepatan tinggi dan kemungkinan kurangnya pengalaman mengemudi, Toyota Calya yang dikendarai A mengalami kerusakan parah alias ringsek.
Motif: Ingin Jalan-Jalan
Dalam pemeriksaan, A, yang diketahui telah putus sekolah, mengaku membawa kabur mobil karena ingin “jalan-jalan berkeliling”.
Ia tidak memiliki rencana kriminal seperti menjual kendaraan, melainkan hanya bertujuan bersenang-senang bersama adiknya. “Pelaku mengaku hanya iseng dan ingin berkendara keliling,” ungkap Dadang.
Karena A dan S masih di bawah umur, polisi tidak melakukan penahanan. Kasus ini diselesaikan secara damai dengan pemilik mobil, dengan mempertimbangkan status mereka sebagai anak-anak. “Kasus berakhir damai dengan pertimbangan pelaku masih anak di bawah umur,” jelas Dadang.