TERASJABAR.ID – Operasi modifikasi cuaca turut menjaga kelancaran arus mudik terutama untuk mengurangi intensitas di suatu wilayah.
Dengan demikian, dampak bencana hidrometeorologi bisa diminimalkan di beberapa wilayah arus utama perlintasan pemudik.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan bahwa modifikasi cuaca menjadi strategi utama untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Beberapa wilayah arus utama perlintasan pemudik menjadi perhatian di antaranya Lampung – Banten.
Berdasarkan prediksi cuaca selama libur Lebaran, wilayah Banten relatif aman. Namun, di Lampung, diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan pada akhir Maret akibat kombinasi dinamika atmosfer, seperti aktifnya Madden Julian Oscilliation (MJO) – pengaruh cuaca lokal.
“Banten, pada 25 Maret sampai 1 April 2025 relatif aman. Sementara itu, di Lampung pada 28 Maret yang diprakirakan puncak arus mudik (H-3 Lebaran) ada potensi peningkatan curah hujan. Jika diperlukan, kami akan mengadakan operasi modifikasi cuaca khusus di Lampung,” ujarnya.