Kalau saya tentu ingin lebih sehat, menjalani hidup tenang, tetap kreatif, banyak silaturahmi dengan teman, dan tentu saja kantong tetap terisi baik.
Bagi mereka yang sudah tergolong lansia, di atas 65 tahun, harapan terbesar tentu dapat terus mengelola jiwa dan raga.
Stabil. Berimbang. Nyaman. Menikmati hidup. Agar kelak berakhir baik. Husnul khatimah.
Kalau berkaca ke tahun-tahun yang silam, dalam urusan keluarga, kerja, dan organisasi, kita tidak boleh selalu menengok kaca spion. Sesekali boleh sebagai refleksi, agar tidak terantuk batu yang sama.
Khususnya agar kesalahan terhadap seseorang, tidak lagi terjadi. Apalagi kalau pernah menyakiti. Mendzalimi, menipu, memfitnah, mencaci maki, merusak nama baik orang.
Kalau masih sempat sampaikan permohonan maaf. Mumpung ada waktu. Kalau nafas sudah berhenti, betapa rugi kita ketika nanti ditagih akibat dosa yang belum dimaafkan seseorang.
Lagi pula, kalau sudah meminta maaf biasanya hati jadi longgar.
Lega. Mengurangi beban.
Yang jelas bagi saya tahun 2025 ditandai dengan berdirinya Forum Wartawan Kebangsaan (FWK). Organisasi kecil ini, diinisiasi teman wartawan senior, yang ingin terus menyuarakan aspirasi khususnya terkait masalah kebangsaan karena keprihatinan. Sebagai wartawan yang sudah puluhan tahun di media, gabung di organisasi profesi, tidak mudah untuk menutup mata dan telinga atas berbagai masalah yang ada di depan mata.
Harus ada sikap. Harus bersuara. Harus menyampaikan gagasan. Tapi juga solusi. Menyampaikan alternatif pemikiran untuk mereka yang mengelola penyelenggaraan negara.
Bukan sekadar mengingatkan atau mengusik, tapi agar problematika yang ada, dipikirkan bersama.
Penyelenggara negara yang aktif, biasanya fokus bekerja, fokus pada urusannya yang sektoral. Perlu ada pikiran lain, agar tahu, sadar, terbuka, dari sisi lain. Dalam hal ini dari kalangan wartawan yang salah satu fungsinya adalah menyuarakan aspirasi rakyat, sebagai penyambung lidah rakyat, dalam istilah Bung Karno dulu.
Wartawan banyak tahu, meski banyak juga yang sok tahu. Wartawan masih punya relasi dengan penguasa, atau mantan penguasa. Jejaring itu perlu untuk mengetahui sesuatu di balik peristiwa. Agar tahu duduk persoalan. Tidak hanya yang tersiar di media, berupa keterangan resmi.
Forum Wartawan Kebangsaan ingin menjadi mata telinga, sekaligus corong bagi rakyat, untuk ikut berperan menjadikan Indonesia maju bagi seluruhnya. Dimana pun dia. Siapapun dia. Indonesia untuk semua.

















