Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen untuk memperkuat ekosistem perfilman dengan membuka peluang investasi dan kerja sama internasional.
“Kolaborasi lintas negara adalah kunci. Kita ingin berkembang bersama powerhouse perfilman Asia seperti Korea Selatan, India, dan Hong Kong,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis, Paviliun Indonesia hadir di Hong Kong FILMART 2025, memberi kesempatan bagi sineas dan rumah produksi nasional untuk memperkenalkan proyek mereka ke pasar internasional.
“Indonesia memiliki pasar besar, talenta kreatif, dan regulasi yang semakin mendukung industri film. Dunia harus melihat kita sebagai mitra strategis,” tambahnya.
Fadli optimistis dengan masa depan perfilman Indonesia. “Saatnya film Indonesia tidak hanya dikenal, tapi juga berperan besar di panggung dunia,” tutupnya.***