Mentan menegaskan bahwa seluruh bantuan merupakan gotong royong mitra strategis, dunia usaha, serta para pegawai Kementan. Karena itu, pengawalan dilakukan secara ketat dari titik keberangkatan hingga tiba di BNPB.
“Ini adalah bantuan yang diberikan oleh seluruh mitra strategis, pengusaha, dan pegawai Kementerian Pertanian. Kami bertanggung jawab sampai di tujuan. Jangan sampai ada yang disalahgunakan. Ini amanah,” tegasnya.
Selain program donasi, pemerintah juga mengirim 44 ribu ton beras dan 6 ribu ton minyak goreng sebagai dukungan reguler tanggap darurat.
Dalam situasi darurat, Mentan menegaskan bahwa setiap permintaan dari daerah harus langsung dipenuhi.
“Kemarin Wagup Aceh telepon minta minyak goreng dan beras. Dua ribu kilo minyak goreng langsung dikeluarkan, suratnya menyusul. Di Lhokseumawe minta seratus ton, keluarin dulu. Ini darurat,” tegasnya.
Pengawalan distribusi juga dilakukan secara berlapis. Tim gabungan dari pejabat eselon 1, UPT daerah, serta mitra strategis dikerahkan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pengiriman ini diperkuat oleh TNI AL melalui pengoperasian KRI Banda Aceh 593, TNI AU melalui pesawat Hercules, dan dukungan Bulog serta BUMN pangan lainnya.
Mentan memastikan seluruh bantuan sampai ke warga terdampak dan diterima dengan berita acara sebagaimana mestinya.

















