TERASJABAR.ID – Jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Tegalluar dari Stasiun Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung yang sebelumnya amburadul kini sudah mulus.
Perbaikan jalan kabupaten oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung ini tergolong mulus dicor, dilebarkan dan ditinggikan.
Para pengguna jalan (pengemudi roda 4), terutama yang menuju stasiun kereta cepat Whoosh Tegalluar yang biasanya menggunakan jalur Sumarecon, Gedebage dan Cimincrang karena jalannya berlubang, kini bisa menggunakan jalur Cibiru Hilir.
“Wah jalannya sekarang mantap sudah mulus dan dicor. Tiga bulan lalu ketika meluncur dari Stasiun KCIC Tegalluar mau ke Cinunuk menggunakan jalur Sumarecon dan Cimincrang karena rusak parah dan berlubang. Sekarang bisa langsung ke Cinunuk menggunakan jalur Cibiru Hilir,” kata Junjunan Maulana Yusuf (33), pengguna kereta cepat Whoosh yang turun di Stasiun Tegalluar dari Halim, Jumat (17/10/2025) malam.
Junjunan yang sebelumnya sempat mengkritik jalan menuju Stasiun KCIC amburadul mengucapkan terima kasih kepada dinas terkait jalan kini sudah mulus.
“Meski jalan sudah mulus dicor, dilebarkan dan ditinggikan namun masih tergolong rawan. Pasalnya, terlihat malam ini, jalan mulus namun gelap gulita karena minus lampu penerangan jalan umum (PJU). Ini ‘kan mengundang kecelakaan dan aksi kejahatan,” ungkap Junjunan.

Hal senada dikatakan Solihin (56) warga Babakan Cimekar, Desa Cibiru Hilir. Menurut Solihin, meski jalan sudah mulus, harus ditindaklanjuti pemasangan lampu PJU.
“Dua pekan lalu, ada mobil yang mau ke Stasiun KCIC terjerembab ke bibir jalan yang dicor dan ditinggikan. Ini gegara minimnya lampu PJU. Jadi hati-hati saja, meski jalan mulus jika malam gelap gulita karena minus lampu PJU.
Gelap gulita
Berdasarkan pantauan tadi malam, memang meski dari Pandawangi Cinunuk, Permata Biru, Jalan Bhayangkara Desa Cibiruhilir hingga Stasiun Cimekar jalan tergolong mulus dan diterangi sejumlah titik lampu PJU, namun dari Stasiun Cimekar menuju Stasiun KCIC Tegalluar gelap gulita tak ada satu pun lampu PJU.
Sementara Kades Cibiru Hilir, Dadang Silahudin didampingi
Bhabinkamtibmas Desa Cibiru Hilir,
Aiptu Asep Sobar Lesmana, ketika dikonfirmasi membenarkan jalan yang sebelumnya rusak parah dari Kampung Babakan Cimekar (Stasiun) Cimekar) ke Kampung Babakan Sayang (Stasiun KCIC) kini susah mulus.
“Jalan yang sebelumnya berlubang, kini telah dicor, dilebarkan dan ditinggikan tersebut panjangnya 1 km lebih. Saat ini tinggal menunggu lampu PJU agar lebih nyaman dan aman,” kata Dadang.
Akses Vital
Jalan Pandawangi, Permata Biru, Jalan Bhayangkara Desa Cibiru Hilir bukan hanya jalur penghubung ke Stasiun Cimekar dan Kereta Cepat Whoosh Tegalluar. Jalur ini pun menjadi akses menuju Stadion GBLA, Masjid Al Jabbar, dan jadi jalan alternatif dari Cileunyi ke Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung jika ruas Cibiru- Cileunyi macet.
Perbaikan jalan ini disambut baik oleh Syarif (45), salah seorang pengemudi ojek online (ojol).
Meski menyambut baik, Syarif menyoroti masih ada kerusakan kecil di titik dekat rel kereta api Stasiun Cimekar, termasuk lampu PJU.
“Ya, tinggal yang dekat rel KA Stasiun Cimekar sedikit lagi. Kewenangan siapa ini, PT KAI atau Pemda?” tanya Syarif.
Namun Syarif mengatakan, kondisi jalan kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. “Hanya tetap harus ditindaklanjuti dengan pemasangan lampu PJU karena volume kendaraan saat ini kian padat pascaberoperasinya Whoosh dan dibukanya gerbang tol KM 149 Gedebage,” tutup Syarif.***