Melunturnya peradaban keyakinan orang Sunda, tergantikan dengan seiring hadirnya agama agama samawi (taurat, zabur, injil dan quran) dan agama ardi (hindu, budha, dst).
Agama atau keyakinan asli Indonesia yaitu kapitayan (akar dari aliran kepercayaan sunda wiwitan, kejawen dan bali mule). Orang Sunda Baduy mengenal Adam dalam kultur spiritualnya, dimana hanya memuja Sang Hyang Tunggal saja, atau di Bali mengakui sebagai Sang Hyang Widhi Wasa.
PALSAFAH KEHIDUPAN
Bali dan Sunda memiliki palsafah kehidupan Tri Tangtu Di Buana yang diejawantahkan dengan harmonisasi hubungan dengan karesian (ketuhanan), kemanusiaan (pemerintahan/kerajaan) dan alam tempat kita tinggal di dunia ini.
Memang ada yang berpendapat demikian. Termasuk sejumlah orang Bali sendiri. (Karenanya, pembangunan pura di kaki Gunung Salak tempo hari sangat didukung masyarakat Bali, karena dianggap pulang kampung. Bahkan, ada yang berpendapat “ajaran Sunda” yang sekarang “dipinjam” Bali itu suatu saat akan diambil kembali oleh orang Sunda).
Tritangtu memang dikenal dalam literasi Sunda. Kalau tidak salah, lanjut Dudi, bagian dari Ajaran Galunggung yang termaktub dalam kitab Siksa Kanda’Ng Karesian maupun Kitab yang tersimpan di Kabuyutan Garut yang direproduksi ulang dalam daun lontar sejak abad 14 lalu.