Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes (Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen Asli Jawa)
Saat acara Diskusi “Rakyat Bersuara” yang disiarkan secara Live dari Lantai 3 Gedung iNews Tower di kawasan Kebun Sirih Selasa malam kemarin (18/03/25 pukul 19.00-21.30 WIB), banyak komentar yang menyoroti kenapa saya sampai harus membawa Wayang Kulit ukuran Mini dan disematkan di belakang (punggung), bukan dibawa secara mencolok di depan? Itu sebenarnya semua ada makna yang sangat mendalam dalam fikosofis kehidupan masyarakat tradisional di Jawa yang sangat menghormat nilai-nilai adiluhungnya.
Bagi yang tidak sempat memirsanya secara langsung, rekaman acara yang sekarang bisa disaksikan melalui YouTube Official iNewsTV di alamat youtu.be/GWc2ZJuqF7o ini merekam secara jelas saat saya mengeluarkan 2 (dua) Wayang ukuran Mini, bukan standar Pedalangan yang besar seperti biasa, dari balik punggung / belakang di menit ke 6 lebih 30 detik (dari keseluruhan segmen sepanjang 12’57” tersebut). Selain karena kalau ukuran besar akan mencolok alias “ketahuan membawa wayang” dan tidak muat secara dimensi, penempatan dibelakang punggung ini mengandung arti yang sangat dalam.
Hal ini berhubungan dengan tema acara “Rakyat Bersuara” yang dibawakan oleh Host Aiman Witjaksono malam itu, yakni “Cawe-cawe Kasus, Jokowi: Saya ada Batasnya!”. Dimana tema tersebut didasarkan oleh sikap (geram) bekas orang nomor satu di Indonesia sesaat mendengar statemen Deddy Yevri Sitorus, Anggota DPR-RI FPDI-P, beberapa hari sebelumnya soal “utusan ke PDIP yang meminta agar dia tidak dipecat” pada tanggal 14/12/24 silam. Dalam wawancara yang diliput oleh banyak awak media didepan rumahnya di Besaran Solo, tampak sekali mimik dan gesturnya sangat tidak terkontrol emosinya, meski berusaha ditutupinya dengan intonasi yang berusaha dibuatnya terlihat tetap kalem.
Selengkapnya kalimat bernada kesal yang diucapkannya adalah sebagai berikut: “Saya itu sudah diem lho ya, Difitnah saya diem, Dicela saya diem, Dijelekkan saya diem, Dimaki-maki saya diem, Saya ngalah terus lho, Tapi ada batasnya ya …” setelah itu tampak JkW tidak berminat lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya sembari terlihat sangat kecut mukanya.Kalimat yang mengandung nada “ancaman” inilah yang kemudian banyak dibahas di berbagai media, termasuk acara diskusi andalan iNewsTV yang dipandu langsung oleh Pemimpin Redaksinya kemarin malam tersebut.