“Kami ingin mewakili rakyat Indonesia untuk menyambut kehadiran para kepala daerah di lingkungan kampus kami. Tapi kenapa kami dilarang berorasi di hadapan pejabat-pejabat kita. Kami ingin menyampaikan aspirasi, bukan cari onar,” ungkap Zaki, saat berorasi.
Dengan berapi-api, Zaki juga menyinggung masalah efisiensi pemerintahan Prabowo yang seolah menginstruksikan daerah-daerah untuk berhemat.
“Tapi di sisi lain, saat ini di kampus IPDN sedang berlangsung retret kepala daerah. Lihat poster yang kita bawa, tulisannya “Katanya efisiensi, tapi kok retret 13 miliar”.
Tulisan itu menjadi pertanyaan, apakah manfaat retret ini benar-benar untuk masyarakat atau hanya menyamakan persepsi untuk korupsi?” ujar Zaki, seraya disambut riuh massa lainnya.
Menurut informasi yang diperoleh dari peserta, Aksi Kamisan ini rutin dilakukan setiap hari Kamis di lingkungan kampus mereka.
Namun kali ini, Aksi Kamisan Jatinangor sengaja dilakukan di luar kampus berhubung adanya kegiatan retret kepala daerah di IPDN Jatinangor.