Sementara itu, bencana longsor tersebut selain mengganggu masyarakat sekitar dan mengganggu akses jalan, juga dikhawatirkan akan berdampak tercemarnya sumber mata air di sekitar kawasan tersebut.
Seperti diketahui, longsor di jalur Cilengkrang ini mengakibatkan air yang mengalir ke pemukiman warga menjadi keruh dan sulit untuk di konsumsi, ungkap salah seorang warga desa Pajambon.
Menanggapi longsor Curug Cilengkrang, Aan Anjasmara pengamat lingkungan menegaskan, manakala di bagian atas wilayah Curug Cilengkrang ada bangunan permanen praktis daya serap air semakin berkurang dan otomatis air akan mengalir kebawah.
Sehingga terjadilah longsor, ungkap Sang Dalang Wayang Golek ini
Bilamana kita akan berkemah di hutan, sebaiknya membawa bekal makanan saja secukupnya.
Jangan sampai merusak hutan atau lingkungan alam dengan membuat rumah makan atau bangunan permanen seperti di kawasan wisata desa Cisantana. Disana berdiri bangunan Joglo Arunika.
Sebagai dampak dari eksploitasi alam. tersebut, kasihan hewan-hewan penghuni hutan di kaki Gunung Ciremai. Hewan-hewan itu sudah terbiasa mencari makan di hutan. Nah sekarang harus dimana dan kemana hewan-hewan itu mencari makan. (Wawan Jr)***