TERASJABAR.ID – Seorang pria paruh baya tewas seketika setelah tertemper kereta api Feeder di perlintasan rel kereta api Cimindi, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, pada Selasa (3/6/2025) sekitar pukul 14.50 WIB. Insiden tragis ini kembali menyoroti bahaya perlintasan sebidang yang kerap memakan korban.
Menurut saksi mata, Ara, yang berada di lokasi kejadian, posisi palang pintu perlintasan sudah dalam keadaan tertutup saat insiden terjadi. “Posisi palang sudah nutup, dari arah sana (Bandung) nyebrang ke sini (Cimahi) diteriakin malah lari,” jelas Ara saat ditemui di lokasi. Ia menambahkan bahwa warga sekitar sempat memperingatkan korban bahwa dua kereta Feeder akan melintas. Meski salah satu kereta masih cukup jauh, kereta lainnya sudah sangat dekat, sehingga korban tak sempat menghindar dan tertemper.
Identitas korban belum diketahui secara pasti hingga berita ini ditulis. Tubuh korban langsung dievakuasi oleh tim PMI Kota Cimahi bersama warga dan petugas kepolisian, kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut. Kondisi di lokasi kejadian sempat menyebabkan kemacetan, karena warga berkerumun untuk melihat peristiwa nahas tersebut.
Riwayat Kecelakaan di Perlintasan Cimindi
Perlintasan rel kereta api Cimindi memang dikenal rawan kecelakaan. Berdasarkan laporan sebelumnya dari Jabarekspres.com pada 2015, kondisi rel yang menyerong dan licin saat hujan sering menyebabkan pengendara motor terjatuh. Studi dari Universitas Negeri Semarang juga menunjukkan tingkat kecelakaan di perlintasan Cimindi tinggi, dengan nilai Equivalent Accident Number (EAN) mencapai 153, melebihi batas kritis
Pada Februari 2025, seorang pria lansia juga tewas tertemper kereta Feeder di lokasi yang sama, menurut Harapan Rakyat. Bulan November 2024, seorang wanita muda mengalami luka berat akibat insiden serupa. Frekuensi kereta yang semakin meningkat, terutama setelah penerapan Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) 2025, serta kecepatan kereta yang lebih tinggi, membuat perlintasan ini semakin berbahaya