TERASJABAR.ID – Kylian Mbappé mengakui, –tanpa gairah besar terhadap permainan– dunia sepak bola mungkin sudah lama ditinggalkan tersebab jenuh dan muak.
Penyerang timnas Prancis sekaligus bintang Real Madrid ini juga menegaskan tidak akan mendorong anaknya untuk menekuni profesi yang sama.
“Saya pasrah dengan dunia sepak bola, tapi tidak dengan kehidupan. Hidup itu indah, sementara sepak bola ya memang seperti itu adanya. Orang yang datang ke stadion beruntung karena hanya menikmati pertunjukan, tanpa tahu apa yang terjadi di balik layar. Kalau saya tidak punya hasrat ini, sepak bola pasti sudah lama membuat saya muak. Karena itu saya tidak akan pernah menyarankan anak saya masuk ke dunia ini,” demikian ungkapnya ketika diwawancara L’Équipe, seperti ditulis The Guardian pada 10 September 2025.
Pernyataan itu muncul hanya beberapa jam setelah ia mencetak gol ke-52 dari 92 penampilan bersama timnas Prancis dalam kemenangan 2-1 atas Islandia, melampaui rekor Thierry Henry.
Mbappé meninggalkan Paris Saint-Germain tahun lalu dengan sejumlah konflik yang berlanjut ke ranah hukum.
BACA JUGA: West Ham United Sambut Hangat Kembalinya Kiper Fabiański
Ia menuntut €55 juta atas gaji dan bonus yang disebut belum dibayarkan, sementara PSG mengklaim Mbappé telah menyetujui pelepasan nominal tersebut saat pindah ke Real Madrid dan bahkan mengajukan gugatan balik senilai €98 juta.
“Semakin banyak uang yang dimiliki, semakin besar pula masalah yang datang,” ujar pemain berusia 26 tahun itu.
Ia menambahkan, orang-orang sering kali sulit menerima perubahan dalam hidupnya.
Mbappé mengatakan bahwa banyak orang masih ingin melihat dirinya seperti anak kecil yang dulu mereka kenal, padahal kini ia sudah memiliki tanggung jawab, pekerjaan, serta orang-orang yang harus dijaga.
Terkait perselisihannya dengan PSG, Mbappé menegaskan tak berniat merugikan klub yang membesarkan namanya.
“Ini soal hak saya berdasarkan hukum ketenagakerjaan. Saya hanya ingin dibayar sesuai kontrak. Saya tidak menentang PSG, –saya mencintai klub itu dan punya banyak teman di sana– tapi ini satu-satunya cara memperjuangkan apa yang seharusnya saya terima, ” ungkapnya.
Mbappé juga bercerita soal masa kecil, perjalanan karier, serta kehidupan pribadinya. Ia mengaku sering merasa disalahpahami.
Ia menuturkan bahwa banyak hal yang ditulis tentang dirinya tak sesuai kenyataan.
Mbappe menilai, jika terus dilawan hanya akan menguras energi dan tetap tidak akan pernah menang.
Menurutnya, semua atlet besar Prancis pernah mendapat kritik publik, dan itu dianggap sebagai bagian dari perjalanan.
Saat disinggung soal ekspektasi publik, Mbappé menjawab tenang dan tegas.
“Saya tidak pernah mau menerima kegagalan, jadi saya tidak masalah dikritik. Saya bahkan lebih keras pada diri saya sendiri dibandingkan siapa pun,” pungkasnya.- ***