TERASJABAR.ID – Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat terhadap dolar AS.
Meskipun pada sesi pagi hari ini Senin 28 Juli 2025, kurs rupiah pada pembukaan perdagangan tercatat melemah 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.329 per dolar AS.
Potensi menguatnya kurs rupiah terhadap dolar AS itu turut dipengaruhi oleh faktor eksternal dari luar negeri terutama menyusul perjanjian antara Uni Eropa (UE) dengan Amerika Serikat (AS) soal kesepakatan tarif.
Walaupun demikian, menurut analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong dalam keterangannya, potensi penguatan rupiah itu masih terbatas, bahkan ada potensi berbalik melemah. Mengingat pekan ini investor mengantisipasi sikap hawkish The Fed dalam FOMC (Federal Open Market Committee).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kesepakatan perdagangan antara AS dan UE mencakup tarif nol banding nol untuk produk-produk strategis tertentu.
Di sisi lain, potensi penguatan kurs rupiah diprediksi terbatas, karena The Fed (Bank Sentral AS) diduga takkan memangkas suku bunga dan Gubernur Bank Sentral AS bakal kembali mengeluarkan pernyataan hawkish terkait inflasi.
Rentetan data ekonomi penting AS, seperti data tenaga kerja Nonfarm Payrolls (NFP), inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE), dan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II AS yang diperkirakan akan menguat akan mendukung dolar AS.
Berdasarkan berbagai faktor itu, nilai tukar atau rupiah diprediksi berkisar Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS pada hari ini.***