Penemuan dan Konfirmasi Kematian
Pada Senin, 23 Juni 2025, pukul 06.30–07.05 WITA, tim SAR berhasil mendeteksi posisi Juliana menggunakan drone thermal milik Kantor SAR Mataram. Ia ditemukan tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter, dalam kondisi tidak bergerak.
Pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 18.00 WITA, seorang rescuer dari Basarnas, Khafid Hasyadi, berhasil mencapai lokasi Juliana di kedalaman 600 meter. Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan. Tiga personel tambahan dari tim SAR kemudian memastikan bahwa Juliana telah meninggal dunia. Jenazahnya dibungkus untuk persiapan evakuasi.
Proses Evakuasi
Evakuasi jenazah Juliana dilakukan pada Rabu, 25 Juni 2025, mulai pukul 06.00 WITA. Tim SAR menggunakan teknik rappelling dan pengangkatan manual dengan metode lifting dari lokasi terakhir korban (Last Known Position/LKP). Proses ini terkendala cuaca buruk dan medan yang sempit, sehingga helikopter yang disiapkan untuk evakuasi udara tidak dapat digunakan secara maksimal. Setelah upaya intensif, jenazah Juliana berhasil diangkat dan dievakuasi melalui jalur pendakian menuju Posko Sembalun untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Mataram.