TERASJABAR.ID – Komisi V DPRD Jabar merasa prihatin sekaligus heran, mengapa atap gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cileungsi, Kab. Bogor bisa sampai roboh. Apalagi sekolah pun terhitung belum terlalu lama dibangun, yakni pada 2016.
“Saya prihatin dan menyesali mengapa musibah atap runtuh ini sampai harus terjadi. Selain itu, saya juga heran mengapa konstruksi atapnya bisa tak kuat menahan beban. Padahal saat kejadian tak ada hujan besar, angin atau bencana alam lainnya,” tegas Ketua Komisi V DPRD Jabar H. Yomanius Untung, saat ditanya media, Rabu (10/9).
Seperti diketahui, atap bangunan lantai 2 SMKN 1 Cileungsi roboh pada sekitar pukul 09.30 WIB. Atap menimpa sejumlah siswa yang tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Peristiwa ini terjadi di ruang kelas jurusan Teknik Listrik (TL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), serta Desain Gambar Mesin (DGM). Selain itu, aula bawah yang terdiri dari empat kelas serta tangga penghubung juga rusak. Sedikitnya ada 26 siswa yang dibawa ke rumah sakit dan klinik sekitar lokasi kejadian; ada yang terluka ringan, patah tulang, hingga sesak napas akibat tertimpa reruntuhan.
H. Untung meminta investigasi menyeluruh atas peristiwa ini. “Pihak terkait mesti mengecek mengapa hal ini bisa sampai terjadi. Bahkan sekolah-sekolah lain yang dibangun di sekitar waktu yang sama dengan SMKN Cileungsi, perlu juga diperiksa kelayakan konstruksinya. Ini tak boleh dibiarkan, karena menyangkut keselamatan para siswa kita,” tandas politisi Partai Golkar ini.
Sejalan dengan itu, lanjutnya, yang harus jadi perhatian kepala sekolah adalah bagaimana agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Tentu akan ada sedikit ketidaknyamanan atau gangguan, namun para siswa tetap harus mendapatkan haknya untuk belajar.- *** ehr