TERASJABAR.ID – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam upaya mencegah dan menekan angka penularan HIV/AIDS.
Kepala Sekretariat KPA Kota Bandung, Maia Ferasani, menyampaikan bahwa isu HIV/AIDS bukan semata menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Dibutuhkan sinergi seluruh lapisan masyarakat, termasuk peran aktif di tingkat kewilayahan,” kata Maia saat membuka Pertemuan Koordinasi Media Warga Peduli AIDS (WPA) dari 30 kecamatan di Auditorium Rosada Balai Kota Bandung, Selasa, (16/09/2025).
Menurutnya, media memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi yang akurat, menghapus stigma, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan dan pengobatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, sejak 1991 hingga Maret 2025 tercatat 9.776 kasus HIV/AIDS kumulatif melalui Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA). Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.746 Orang dengan HIV (ODHIV) konsisten menjalani pengobatan.
Dalam kegiatan itu, hadir pula narasumber Dr. Almadina Rakhkmaniar, S.Psi., M.I.Kom., CPS., CDM., yang membawakan materi “Etika dan Strategi Pembuatan Konten dalam Isu Kelompok Marginal.”
Ia menekankan pentingnya bahasa positif, menjaga privasi, menggunakan data valid, hingga kepatuhan pada regulasi penyiaran dalam mengangkat isu sensitif.
KPA Kota Bandung juga menegaskan komitmennya mendukung visi global Three Zero 2030, yaitu:
- Zero Penularan Baru – lewat edukasi dan promosi gaya hidup sehat.
- Zero Kematian Akibat AIDS – dengan memperluas tes HIV serta mendorong kepatuhan terapi.
- Zero Diskriminasi – melalui konten edukatif yang humanis untuk menghapus stigma.
Pertemuan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dan narasumber ahli, dengan tujuan memperkuat strategi komunikasi publik yang beretika, inklusif, serta berbasis data.***