Jumpa di Papua
Mei tahun 2021, Doni Monardo pensiun. Posisi Kepala BNPB digantikan Letjen TNI Ganip Warsito. Sementara, tahun yang sama, Saleh Mustafa naik pangkat menjadi jenderal bintang dua (Mayor Jenderal), dan menempati pos baru sebagai Kaskogabwilhan II yang bermarkas di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Pasca pensiun, Doni Monardo secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), menggantikan Letjen TNI Purn Kiki Syahnakri, periode 2021 – 2026.
Sementara, Saleh, dari Kaskogabwilhan II geser menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih (2022—2023), yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat itulah Doni Monardo bersama PPAD menjalankan program bakti sosial operasi katarak di Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Baksos bertitel “Kitorang Melihat Terang” itu, ada di wilayah Kodam Cendrawasih. Karena itulah, saat Doni Monardo meninjau langsung pelaksanaan baksos, Saleh langsung melekat.
Ia mendampingi Doni sejak tiba di bandara Sentani hingga terbang bersama naik pesawat twin otter ke Puncak Jaya. Saleh ikut menginap di komplek Kodim 1714/Puncak Jaya bersama Doni Monardo, dan pengurus PPAD lain.
Mengenang peristiwa baksos “Kitorang Melihat Terang”, Saleh tak henti-henti mengucap kalimat “saya banyak belajar. Banyak ilmu baru (dari Doni),” ujarnya seraya menambahkan, “pertama, kolaborasi tanpa batas bisa mengatasi kesukaran apa pun. Kedua, nothing is impossible. Tak ada yang tak mungkin. Kolaborasi tanpa batas adalah kata kuncinya.”
Ia menyebutkan, baksos “Kitorang Melihat Terang” adalah kegiatan dengan skala besar. Bagaimana mendatangkan para dokter mata di bawah koordinasi Mayjen TNI Purn DR dr Daniel Tjen Sp.S. Termasuk mengangkut logistik yang demikian banyak dari Jakarta ke Puncak Jaya, dengan berbagai tingkat kesulitan. “Dengan kolaborasi tanpa batas, nyatanya bisa terwujud,” tambahnya.
Saleh menyaksikan langsung mata-mata yang kembali berbinar setelah lepas dari pekatnya katarak. Di RSUD Puncak Jaya, ia menyaksikan ibu-ibu memeluk para dokter sebagai ungkapan terima kasih karena telah membuatnya kembali melihat terangnya dunia.
Pulang dari Puncak Jaya, Saleh pun masih melekat. Termasuk, turut serta mengikuti kunjungan Doni Monardo ke pabrik sagu yang digagas dan diwujudkannya tahun 2019 di atas tanah adat milik Yanto Eluay, salah satu tokoh adat, yakni ondofolo Kampung Sereh, Sentani.
“Tekad menjadikan Papua, sebagai sentra pangan melalui sagu sungguh luar biasa. Kami dari unsur Kodam Cendrawasih akan memberikan dukungan penuh agar pabrik sagu itu segera beroperasi,” tekad Saleh.
Terakhir, ia terkesima diajak Doni Monardo bicang-bincang sore sambil menyaksikan sunset di Hele’yo Sentani. Sebuah kawasan di tepi Danau Sentani yang dulu hanya semak belukar, telah disulap menjadi objek wisata kuliner yang sangat indah.
“Beliau ini guru saya sejak di Kopassus. Banyak sekali ilmu beliau yang saya jadikan pedoman, dan hari ini saya mendapat ilmu-ilmu baru dari beliau,” ujar Saleh.