Terpapar Covid
Sebagai catatan memperingati ulang tahun Saleh Mustafa, saya merasa perlu mengunggah memori lama.
Nah, dari sepenggal kenangan, saya tertarik memasukkan nama (alm) Doni Monardo (1963 – 2023). Kebetulan, Saleh memiliki hubungan erat dengan Doni yang merupakan seniornya di Kopassus. Kebetulan pula, saya berkesempatan melihat dan mencatat interaksi keduanya dari jarak yang paling dekat.
Sejumlah posisi penting ditapaki Saleh di Kopassus, di antaranya Danyon 23 Grup 2/Kopassus dan Waasops Danjen Kopassus. Kedua jabatan itu saat Saleh berpangkat Letkol.
Promosi menjadi kolonel, Saleh menjabat Dan Grup 1/Kopassus (2012—2013). Saat itu, Doni Monardo menjabat Wadanjen Kopassus, lalu promosi menjadi Dan Paspampres sampai tahun 2014. Dalam kurun yang hampir sama, Saleh mutasi menjadi Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015).
Selanjutnya Saleh menjabat Danrem Taddulako, Sulawesi Tengah. Catatan menarik, pada tanggal 8 Oktober 2016, Saleh menggelar acara perilisan buku karyanya berjudul “Menuai Damai di Tanah Poso”. Menurutnya, buku ini menceritakan potensi adat istiadat serta kearifan budaya lokal yang dapat digali menjadi potensi wisata.
Keduanya kembali berinteraksi tahun 2019, saat Saleh menjabat Kepala Staf Kodam Jaya (Kasdam Jaya) berpangkat Brigjen, sementara Doni Monardo menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) berpangkat Letnan Jenderal.
Pendek kalimat, saat itu negara (dan dunia pada umumnya) dilanda wabah Covid-19. Sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo kemudian mendapatkan tugas Presiden selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
Salah satu langkah cepat adalah menjadikan Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menjadi RS Darurat Covid 19. Doni Monardo menunjuk Kasdam Jaya Brigjen TNI Saleh Mustafa menjadi Penanggungjawab. Saleh kerap mangkal di ruangan saya di lantai 10 Graha BNPB, Jalan Pramuka. Tak jarang kami sama-sama berada di pusaran wabah RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran.
Saya sebagai Tenaga Ahli/Staf Khusus Kepala BNPB/Ka Satgas Covid-19, tentu saja menjadi cukup intens berinteraksi (kembali) dengan Saleh. Termasuk mengetahui, dan turut prihatin ketika Saleh pun pada akhirnya ikut terpapar virus covid. Termasuk, Doni Monardo pun tak luput dari paparan covid.
Betapa pun, mereka tak pantang mundur. Pasca pulih, tetap “berperang” menanggulangi wabah yang merenggut banyak nyawa. “Saya sedang recovery…. Terasa betul, pasca serangan, napas berasa lebih pendek. Cepat capek. Tapi saya tetap melatih fisik, antara lain dengan gowes sepeda ke kantor,” tutur Saleh, pasca pulih dari covid.