Ditilik secara lichting, Aju satu angkatan dengan Saleh. Keduanya sering ngumpul di kediaman Aju di Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Saya pun sering main ke sana. Di rumah Aju pula, acap berkumpul adik lichting mereka, di antaranya Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (Angkatan 1992, Kepala Staf TNI-AD), Letjen TNI Iwan Setiawan (Dan Pusenif TNI-AD), Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon (Angkatan 1992, Kasum TNI) dan lain-lain.
Tahun-tahun itu, saya melihat para perwira remaja, Aju, Saleh, Maruli, Iwan, Richard, dan yang lainnya, mengisi hari demi hari dengan latihan dan latihan. Gemblengan demi gemblengan.
Dari kacamata sipil, saya membaca para perwira remaja itu memasuki markas baret merah dengan semangat yang menyala. Di bawah komando Prabowo Subianto, baik sebagai Dan Pusdikpassus Batujajar 1992-1993 serta sebagai Danjen Kopassus tahun 1995, Kopassus membukukan banyak prestasi.
Sebut saja sejumlah operasi di bidang militer/pembebasan sandera, terjun payung, merpati putih, taekwondo, sampai pencapaian misi ekspedisi pendakian puncak gunung Everest. Salah satu pendakinya adalah Lettu Iwan Setiawan (saat ini Letjen TNI menjabat Dan Pusenif TNI-AD). Di bidang olah raga Judo, Lettu Maruli Simanjuntak (saat ini jenderal TNI, menjabat Kasad) pun menorehkan catatan juara di berbagai pertandingan bergengsi.
Memimpin pasukan baret merah, termasuk perwira remaja Saleh Mustafa di dalamnya, Prabowo Subianto tentu bangga atas hasil gemblengannya kepada para anak buahnya itu.