TERASJABAR.ID – Orang dengan kepribadian introvert sering dianggap pemalu atau enggan bersosialisasi, tetapi pandangan ini tidak sepenuhnya akurat.
Banyak kesalahpahaman tentang introvert yang perlu diluruskan.
Secara umum, introvert lebih fokus pada dunia batin mereka, seperti pikiran dan perasaan pribadi, serta merasa lebih bertenaga setelah menghabiskan waktu sendiri.
Beberapa tipe kepribadian introvert yang dikenal antara lain INFP, INFJ, dan INTP.
Berbeda dengan ekstrovert yang mendapatkan energi dari interaksi sosial, introvert lebih nyaman dan pulih saat menyendiri.
BACA JUGA: Tips Kurangi Stress dengan Rutin Menulis Jurnal Harian, Penasaran? Yuk Kita Coba
Namun, hal ini tidak berarti mereka anti-sosial.
Introvert tetap bisa berinteraksi dan menjalin hubungan, tetapi mereka lebih selektif dalam memilih teman dan lebih mengutamakan kedekatan emosional daripada jumlah relasi.
Mereka biasanya hanya membuka diri kepada orang-orang terdekat.
Introvert yang cenderung pendiam juga tidak berarti pemalu atau kurang percaya diri.
Banyak introvert yang mampu berbicara lancar dan berpartisipasi aktif dalam percakapan ketika merasa nyaman.
Mereka lebih suka mengenal orang terlebih dahulu sebelum terbuka.
Anggapan bahwa introvert tidak bisa bahagia atau lebih rentan terhadap gangguan mental juga keliru.
Kebahagiaan tidak bergantung pada tipe kepribadian, dan risiko gangguan mental dipengaruhi oleh faktor lain seperti stres, trauma, pola hidup, dan riwayat keluarga.
Setiap individu unik, baik introvert maupun ekstrovert. Tidak perlu membandingkan mana yang lebih baik.
Yang penting adalah menerima diri sendiri, menghargai perbedaan, dan membangun hubungan yang sehat.
Bagi introvert yang merasa kesulitan mengenali potensi diri atau butuh tempat bercerita, berkonsultasi dengan psikolog bisa menjadi langkah yang tepat untuk mendapatkan dukungan dan panduan yang sesuai.-***