Kemudian, selain dukungan perabotan rumah dan pemberdayaan untuk keluarga terdampak, Kemensos juga mempersiapkan bantuan jaminan hidup (jadup). Bantuan yang dimanfaatkan untuk membeli lauk-pauk ini akan disalurkan dalam bentuk tunai per individu, sebesar Rp15 ribu per hari selama tiga bulan.
“Perharinya Rp15 ribu. Perbulannya Rp450 ribu per orang, kali tiga bulan,” ujar Mensos.
Selain melaporkan terkait persiapan dukungan dalam masa pemulihan pasca bencana, Mensos juga menambahkan bahwa Kemensos bekerjasama dengan BNPB dan Pemerintah Daerah tengah menyalurkan santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia dan korban luka-luka berat.
“Datanya kami terima dari Bupati/Wali Kota, setelah diverifikasi BNPB, setelah ditemukan ahli warisnya, maka kita salurkan, bagi yang meninggal diterima ahli waris sebesar Rp15 juta per korban meninggal, sementara yang luka berat adalah Rp5 juta,” katanya.
Ia menambahkan, per hari ini (30/12), santunan telah disalurkan kepada 86 orang ahli waris di Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, dan Kota Sibolga. “Dan semuanya kami salurkan setelah ditandatangani Bupati/Wali Kota,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan rapat koordinasi ini dalam rangka sinergi antar Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, DPR, dan BUMN untuk menyamakan persepsi serta fokus pada pemulihan pasca bencana.
“Sehingga efisien, dan dari sisi anggaran dan lain-lain bisa fokus dan kemudian tidak ada tumpang tindih,” kata Sufmi.***

















