Doddy mengungkapkan, pada Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) 2025, tercatat 82,8 ribu pendaftar politeknik dan akademi komunitas, serta 28,8 ribu pendaftar SMK. Animo pendaftar politeknik dan akademi komunitas mencapai rasio 1:18,2, sementara animo pendaftar SMK mencapai 1:10.
Selain pendidikan formal, BPSDMI juga memperkuat kompetensi tenaga kerja industri melalui program pelatihan vokasi.
Sepanjang 2025, sebanyak 2.305 tenaga kerja industri telah dilatih melalui program pelatihan di 7 Balai Diklat Industri, yang mencakup pelatihan skilling, reskilling, upskilling, serta pelatihan berbasis kemitraan dengan industri.
Sejalan dengan program Making Indonesia 4.0, BPSDMI melalui Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 juga menyelenggarakan berbagai pelatihan berbasis industri 4.0 yang diikuti oleh 130 peserta.
Selain itu, pendampingan dan konsultasi implementasi industri 4.0 juga diberikan kepada tiga perusahaan industri untuk mempercepat transformasi digital.
Dalam rangka mendukung pengembangan karier tenaga kerja industri, BPSDMI telah bekerja sama dengan 48 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi 190 tenaga kerja industri.
BPSDMI juga terus menyusun dan memperbarui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) serta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) guna memastikan keselarasan kompetensi SDM dengan kebutuhan industri.
Tak hanya menyiapkan tenaga kerja siap kerja, BPSDMI juga mendorong lahirnya wirausaha industri baru melalui program Inkubator Bisnis Balai Diklat Industri.

















