Tantangan tersebut menjadi evaluasi bagi Ditjen IKMA untuk memperkuat sistem pembinaan, termasuk meningkatkan pendampingan teknis, membantu kesiapan legal dan dokumen usaha, serta mendukung perbaikan kualitas kemasan dan proses produksi.
“Sebagai tindak lanjut, Ditjen IKMA dan HIPPINDO telah menyepakati penguatan pembinaan, mulai dari pendampingan hingga kurasi IKM yang lebih tepat sasaran,” ungkap Reni.
Ketua Umum HIPPINDO, Budihardjo Iduansjah, menyampaikan, forum business matching ini memiliki arti yang sangat strategis bagi pihaknya, karena mempertemukan langsung IKM sebagai produsen dengan ritel sebagai pasar.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan momentum krusial agar produk IKM tidak hanya berfokus pada aspek produksi, tetapi juga mampu masuk ke dalam rantai pasok ritel dan Food & Beverage (F&B).
“Melalui Temu Bisnis IKM ini, kami harap dapat menjadi tindak lanjut yang konkret, mulai dari uji produk, listing, hingga kerja sama komersial jangka panjang antara IKM dan pelaku ritel serta F&B,” tutupnya.***
















