TERASJABAR.ID – Protein adalah nutrisi penting yang saat dicerna dipecah menjadi asam amino, berperan dalam metabolisme tubuh, perbaikan jaringan, dan pembentukan sel baru.
Makanan tinggi protein sering dikonsumsi oleh orang yang ingin menambah massa otot, serta oleh ibu hamil, menyusui, bayi, dan anak-anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
Protein bisa diperoleh dari sumber hewani maupun nabati.
Contoh sumber protein hewani meliputi daging tanpa lemak seperti sirloin sapi, ayam tanpa kulit, ikan, dan hasil laut lainnya.
Selain protein, ikan juga kaya akan omega-3. Telur merupakan sumber protein lengkap yang juga mengandung vitamin, mineral, dan lemak sehat.
BACA JUGA: Sarapan Bergizi, Otak Cerdas! Ini Menu Praktis yang Disukai Si Kecil
Produk susu seperti yoghurt, keju, dan susu rendah lemak juga menyediakan protein berkualitas tinggi.
Sumber protein nabati antara lain biji-bijian, kacang-kacangan, brokoli, dan kedelai.
Kacang almond serta biji-bijian menyediakan protein, serat, vitamin E, dan berbagai mineral.
Kedelai, yang dapat dikonsumsi dalam bentuk tahu, tempe, atau edamame, termasuk protein lengkap karena mengandung semua sembilan asam amino esensial.
Kebutuhan protein berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas.
Orang dewasa sehat biasanya membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari, sedangkan anak-anak, ibu hamil, dan atlet memerlukan jumlah lebih tinggi.
Diet tinggi protein, terutama yang diiringi pengurangan karbohidrat, dapat membantu menurunkan berat badan.
Namun, pola makan ini harus diterapkan dengan hati-hati karena berisiko menyebabkan sembelit, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan membebani ginjal, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal atau diabetes.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi protein secara seimbang dan berkonsultasi dengan tenaga medis bila diperlukan.-***