Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi pria yang dilakukan dengan memotong atau mengikat saluran vas deferens, yaitu tabung kecil di skrotum yang membawa sperma dari testis ke penis. Dengan demikian, air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak mengandung sperma, sehingga mencegah pembuahan. Prosedur ini:
- Efektivitas Tinggi: Hampir 100% efektif mencegah kehamilan (tingkat kegagalan <1%).
- Prosedur Cepat: Berlangsung 15–30 menit, biasanya dengan anestesi lokal, dan pasien bisa pulang hari yang sama.
- Minim Risiko: Komplikasi seperti infeksi atau perdarahan jarang terjadi, dan pemulihan hanya memakan beberapa hari.
- Tidak Mengganggu Seksualitas: Pria tetap bisa ereksi, ejakulasi, dan orgasme, karena hanya sperma (1–5% dari cairan mani) yang dihentikan, bukan produksi hormon testosteron.
Vasektomi dianjurkan bagi pria yang yakin tidak ingin memiliki anak lagi, karena sifatnya yang umumnya permanen. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa vasektomi gratis di fasilitas kesehatan pemerintah, bahkan kadang disertai insentif, seperti yang dilaporkan Kompas.com pada 2024.
Apakah Vasektomi Bersifat Permanen?
Secara medis, vasektomi dirancang sebagai metode kontrasepsi permanen. Setelah saluran vas deferens dipotong atau diikat, sperma tidak lagi dapat bercampur dengan air mani, sehingga pria menjadi mandul. Namun, ada beberapa poin penting terkait sifat permanen ini:
- Permanen Secara Umum: Vasektomi dimaksudkan untuk bertahan seumur hidup. Pasien harus yakin tidak ingin memiliki anak biologis lagi sebelum menjalani prosedur, seperti dijelaskan oleh Mayo Clinic dan Halodoc.
- Risiko Kegagalan: Meski sangat kecil (<1%), ada kasus jarang di mana saluran vas deferens tersambung kembali secara alami (rekanalisasi), yang dapat menyebabkan kehamilan tak terduga.
- Tidak Melindungi dari IMS: Vasektomi hanya mencegah kehamilan, bukan infeksi menular seksual, sehingga penggunaan kondom tetap diperlukan untuk perlindungan tambahan.
Bisakah Vasektomi Dibatalkan?
Meskipun vasektomi dirancang sebagai prosedur permanen, ada prosedur medis yang disebut pembalikan vasektomi (vasectomy reversal) untuk mencoba mengembalikan kesuburan. Berikut penjelasannya:
- Prosedur Pembalikan: Dokter bedah menyambungkan kembali saluran vas deferens yang dipotong menggunakan benang jahit sangat halus melalui pembedahan mikroskopis. Prosedur ini lebih rumit dan memakan waktu lebih lama dibandingkan vasektomi itu sendiri.
- Tingkat Keberhasilan: Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, keberhasilan pembalikan hanya sekitar 15–25%, tergantung pada faktor seperti:
- Waktu sejak vasektomi: Semakin lama (misalnya >10 tahun), semakin rendah peluang keberhasilannya.
- Panjang saluran yang dipotong: Jika terlalu banyak saluran diambil, penyambungan menjadi sulit.
- Kondisi kesehatan pasien: Infeksi atau jaringan parut dapat memengaruhi hasil.
- Biaya dan Akses: Pembalikan vasektomi mahal, tidak ditanggung BPJS Kesehatan, dan memerlukan dokter spesialis urologi dengan keahlian khusus, yang mungkin terbatas di beberapa daerah di Indonesia.
- Alternatif Lain: Jika pembalikan gagal, pasien bisa mempertimbangkan teknologi reproduksi seperti pengambilan sperma langsung dari testis untuk inseminasi buatan atau IVF, tetapi ini juga mahal dan tidak dijamin berhasil.
Beberapa unggahan di X menyebut adanya “vasektomi temporer” atau “reversibel”, tetapi ini tidak sepenuhnya akurat secara medis.
Vasektomi standar bersifat permanen, dan pembalikan adalah prosedur terpisah dengan tingkat keberhasilan terbatas. Klaim tentang “vasektomi reversibel” mungkin merujuk pada teknik eksperimental atau kesalahpahaman tentang pembalikan.