Artinya dari masyarakat maupun para pengusaha setempat yang ada di kawasan Sapan Tegalluar Kecamatan Bojongsoang untuk berpartisipasi dalam program pentahelix tersebut.
“Saya berharap persoalan banjir di Tegalluar bisa selesai melalui program pentahelix. Program pentahelix ini tidak memberatkan para pengusaha. Tetapi para pengusaha harus berpartisipasi aktif dan penanganan banjir tersebut,” harap Kang DS.
Kang DS berharap program pentahelix ini menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan banjir di kawasan Tegalluar dan sekitarnya.
Bupati Kang DS mengatakan bahwa penanganan banjir di kawasan Sapan Tegalluar itu, tahap awal melakukan pelebaran selokan dengan lebar 2 sampai 3 meter di sekitar akses jalan raya. Ada beberapa perusahaan yang siap untuk melakukan pelebaran saluran air atau selokan.
Ia menegaskan penanganan banjir itu, pertama normalisasi Sungai Cipamokolan Lama dan normalisasi selokan-selokan yang saat ini hampir dangkal dan hampir rata dengan sawah. Termasuk pengerjaan aliran Sungai Ciputat, yang menjadi fokus pengerjaan pentahelix.
“Kita akan selesaikan,” ujarnya.
Kang DS mengajak kepada para pelaku usaha maupun masyarakat di Desa Tegalluar, dalam program pentahelix ini berdasarkan kesadaran dan tanpa ada paksaan.
“Saya kira bukan lagi untuk menyalahkan seperti apa, tapi ini lakukan berdasarkan aturan dan kewajiban yang sudah tertuang dalam Peraturan Daerah bahwa jelas pada pasal 63 ayat 3, kewajiban dari para pengembang yang ada di wilayah kawasan Kota Baru Tegalluar ini wajib menghibahkan 10 persen untuk kebutuhan pembangunan danau untuk penanganan banjir,” tuturnya.
Untuk itu, kata Kang DS, jangan sampai pemerintah memaksa, tetapi ada kesadaran dari seluruh pengusaha yang ada di wilayah Tegalluar ini.
“Tanpa diminta pun memberikan kewajiban. Jangan sampai izin sudah keluar, tapi lupa kepada kewajiban. Kita akan paksa dengan cara sesuai peraturan Perundang-undangan yang berlaku,” tandasnya.***


















