TERASJABAR.ID – Di ketinggian sekitar 2.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), tersembunyi sebuah permata di Jawa Barat yang dikenal sebagai kampung tertinggi di provinsi ini: Kampung Barusel. Nama yang sering disapa sebagai “Brussel” oleh warga setempat, entah karena lebih mudah diucap atau sekadar ingin terdengar seperti ibu kota Belgia yang megah di Eropa Barat.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan salah, Barusel bukanlah kota metropolitan, melainkan sebuah kampung yang terletak di tengah hamparan hijau perkebunan teh Rancabali yang luas dan memukau.
- Pesona Kampung Barusel
Kampung Barusel, yang terletak di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung, menawarkan pemandangan alam yang luar biasa. Dikelilingi oleh perkebunan teh yang membentang sejauh mata memandang, udara di sini sejuk, bahkan cenderung dingin, dengan suhu yang bisa turun hingga belasan derajat Celsius, terutama di malam hari. Kabut tipis sering kali menyelimuti kampung ini, menciptakan suasana magis seolah-olah Anda berada di dunia lain, jauh dari hiruk-pikuk kota. Penduduk Barusel mayoritas adalah petani teh dan sayuran, hidup sederhana dengan mengandalkan hasil bumi yang subur di dataran tinggi ini. Rumah-rumah di kampung ini umumnya sederhana, terbuat dari kayu atau batu bata, namun kokoh menghadapi cuaca pegunungan yang kadang ekstrem. Jalan-jalan kecil berbatu menghubungkan antar rumah, menambah kesan autentik kehidupan pedesaan di ketinggian. - Tantangan Hidup di Ketinggian
Meski indah, tinggal di Kampung Barusel bukanlah perkara mudah, terutama bagi orang-orang kota yang terbiasa dengan kemudahan hidup modern. Akses ke kampung ini cukup menantang, dengan jalan yang berkelok-kelok dan menanjak tajam. Infrastruktur seperti listrik dan air bersih tersedia, namun tidak seandal di perkotaan. Sinyal internet? Jangan harap terlalu stabil. Bagi yang terbiasa dengan Wi-Fi kencang dan aplikasi pengantar makanan, hidup di Barusel bisa jadi ujian kesabaran. Cuaca dingin juga menjadi tantangan tersendiri. Bagi warga lokal yang sudah terbiasa, jaket tebal dan api unggun adalah bagian dari keseharian. Namun, bagi orang kota yang terbiasa dengan AC dan pemanas ruangan, suhu dingin Barusel bisa terasa menggigit. Belum lagi kabut tebal yang kadang membuat jarak pandang terbatas, menambah kesan “petualangan” dalam kehidupan sehari-hari.
Page 1 of 2