Firaldi kemudian menyoroti peran strategis sektor UMKM. Menurutnya, UMKM bukan hanya fondasi ekonomi lokal, tetapi juga menjadi penopang utama saat krisis melanda. Karena itu, Kadin akan terus membangun kemitraan dengan berbagai elemen pelaku UMKM, termasuk IWAPI.
“UMKM adalah sektor yang tahan terhadap inflasi. Dalam situasi ekonomi yang fluktuatif, UMKM harus menjadi kekuatan utama,” kata Firaldi. Ia percaya bahwa pemberdayaan UMKM akan mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
Ia menambahkan bahwa IWAPI memiliki potensi besar dalam mencetak pengusaha tangguh. Karena itu, ia berharap para anggota IWAPI dapat mengambil peran lebih aktif dalam memajukan ekonomi kota. Kadin juga siap terlibat langsung dalam program-program peningkatan kapasitas dan penguatan UMKM.
Sebagai bentuk komitmen, Kadin akan terus membuka ruang kolaborasi yang lebih luas. Firaldi mengajak IWAPI untuk menjadi mitra strategis dalam berbagai inisiatif pembangunan ekonomi. Menurutnya, keberhasilan pemulihan ekonomi tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja.
“Sinergi IWAPI, Kadin, dan Pemerintah Kota sangat dibutuhkan. Dengan kerja sama ini, kita bisa menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan merata,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya aksi nyata di lapangan, bukan hanya sebatas diskusi. Menurut Firaldi, Kota Bandung membutuhkan program kolaboratif yang langsung menyentuh kebutuhan pelaku usaha.
Sebagai penutup, Firaldi mengajak seluruh elemen IWAPI untuk terus berkarya dan berinovasi. Ia memastikan Kadin akan mendukung penuh setiap langkah strategis yang diambil IWAPI ke depan.
“Teruslah bergerak, teruslah membangun. Kadin akan selalu hadir sebagai mitra yang setia,” pungkasnya.
Rakercab II DPC IWAPI Kota Bandung Tahun 2025 ini menjadi titik temu strategis. Forum ini memperkuat jaringan pengusaha perempuan dan membuka ruang kolaborasi untuk pengembangan ekonomi lokal yang lebih tangguh.***