Namun, di tengah prestasi yang telah diraih, Kang DS mengingatkan pentingnya fokus pada pelayanan publik yang berkualitas dan pengelolaan keuangan daerah yang optimal.
Meski pendapatan daerah mengalami tantangan di akhir tahun 2025, Kang DS optimistis bahwa upaya maksimal dari semua pihak akan memastikan Kabupaten Bandung tetap mencapai predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) untuk 10 tahun berturut-turut.
“Jangan sampai ada gagal bayar atau kas defisit. Saya akan memantau terus hingga detik-detik terakhir akhir tahun ini,” tegas Kang DS.
Rapat koordinasi tersebut diadakan di Rumah Dinas Bupati, Soreang dengan dihadiri oleh seluruh kepala OPD dan camat se-Kabupaten Bandung. Dalam rapat ini, Kang DS juga mengingatkan bahwa meskipun ada tantangan, kerja keras semua pihak akan memastikan pencapaian visi-misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan.
“Mari kita semua terus bekerja dengan penuh dedikasi, fokus pada pelayanan publik yang terbaik, dan tetap menjaga integritas dalam setiap langkah kita,” ajak Kang DS.
Sebagai langkah untuk memperkuat ekonomi daerah, Kang DS juga mendorong pengembangan sektor pertanian dan peternakan sebagai peluang usaha baru bagi masyarakat pada awal tahun 2026.
“Kita akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi peternak ayam petelur serta mendorong masyarakat untuk memanfaatkan halaman rumah mereka untuk berkebun dan menanam sayuran. Ini adalah langkah kecil yang bisa berdampak besar bagi ketahanan pangan dan perekonomian lokal kita,” ujar Kang DS.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, menekankan pentingnya memastikan kas daerah aman, terutama terkait dengan Dana Bagi Hasil (DBH) yang belum sepenuhnya diterima dari pusat dan provinsi.
Cakra juga mengingatkan agar target pajak daerah seperti pajak restoran, pajak perhotelan, dan pajak lainnya dapat segera dipenuhi untuk menghindari defisit anggaran.(**)

















