TERASJABAR.ID – Indonesia kembali kehilangan salah satu talenta muda berbakat, Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal luas dengan nama panggung Gustiwiw. Musisi kelahiran Bekasi, 28 November 1999, ini meninggal dunia pada Minggu, 15 Juni 2025, pukul 02.00 WIB, di usia 25 tahun akibat kecelakaan tragis di kamar mandi sebuah penginapan di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Insiden terjadi saat Gustiwiw menginap bersama seorang teman dekat sejak Sabtu, 14 Juni 2025. Menurut keterangan, Kejadian nahas tersebut terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Gustiwiw, yang menginap sejak Sabtu, 14 Juni 2025, bersama seorang teman dekat, ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mandi.
“Betul, tadi pagi ada laporan meninggalnya seseorang di sebuah penginapan. Setelah dicek identitasnya berinisial GIW, seorang publik figur,” ujar Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat, saat dikonfirmasi di Cimahi, Minggu (15/6/2025). Pemeriksaan awal polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Gustiwiw, dan pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah
ia ditemukan tak sadarkan diri di kamar mandi setelah cukup lama tidak keluar. Upaya pertolongan segera dilakukan, namun nyawanya tidak tertolong.
Manajer Gustiwiw, Pinkan, juga membenarkan kabar duka ini. “Iya, benar (Gustiwiw meninggal dunia). Jatuh di kamar mandi. Iya, di Bandung,” ungkap Pinkan melalui pesan singkat kepada media pada Minggu (15/6/2025). Jenazah Gustiwiw telah dibawa ke rumah duka di Puri Gading Alam Raya, Bekasi, Jawa Barat, dengan papan pengumuman bertuliskan, “Innalillahi wa innailaihi rojiun, Gusti Irwan Wibowo bin Timur Priyono. Lahir 28 November 1999, usia 25 tahun lima bulan.”
Gustiwiw, putra dari musisi senior Indonesia Timur Priyono yang wafat pada Maret 2024, dikenal sebagai figur serba bisa. Ia mencuri perhatian sebagai musisi, penata musik, pencipta lagu, penyanyi, komedian, dan penyiar radio. Lagu “Diculik Cinta” yang menjadi soundtrack film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu adalah salah satu karyanya yang populer, di samping kolaborasinya dengan musisi seperti Nadin Amizah, Ardhito Pramono, dan Jebung. Gaya musiknya yang unik, yang ia sebut “endikup” (enak di kuping), memadukan orkes modern dan pop kontemporer, memikat hati banyak penggemar.
Kepergian Gustiwiw mengguncang hati rekan-rekan artis dan penggemar. Banyak yang mengenangnya sebagai sosok penuh tawa dan kehangatan melalui unggahan di media sosial. Jenazahnya kini disemayamkan di rumah duka di Puri Gading Alam Raya, Bekasi, Jawa Barat, sambil menanti kabar resmi dari keluarga mengenai prosesi pemakaman.
Kecelakaan ini menjadi pengingat akan bahaya di kamar mandi, yang sering kali dianggap aman namun rentan menyebabkan insiden akibat lantai licin atau faktor lainnya. Warisan karya Gustiwiw akan terus hidup di hati penggemar, meski kepergiannya meninggalkan duka mendalam.