Norman berpesan kepada perusahaan yang ada agar selalu menyampaikan informasi soal lowongowan kerja.
“Informasi lowongan kerja itu sangat penting. Sehingga kami bisa langsung menyampaikannya ke masyarakat,” jelas dia.
Terkait upaya untuk mengikis angka pengangguran, kata Norman, pemerintah daerah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah menyiapkan berbagai upaya. Yakni, melalui beragam program pelatihan kerja.
Program pelatihan yang disiapkan dinas terkait, itu berbasis kompetensi (PBK). Tujuannya, tak lain untuk mencetak para pencari kerja yang berkualitas.
“Intinya, kami akan terus berkomitmenmenekan angka pengangguran ini. Target kami, lima tahun ke depan angkanya bisa dibawah 5 persen,” kata Norman.
Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi menjelaskan, Job Fair 2025 merupakan program ketiga digelar jajarannya. Menurut dia, program tersebut cukup efektif untuk mengikis angka pengangguran di wilayah ini.
“Kegiatan di tahun ketiga ini bertema Job Fair Hybrid. Yang membedakan, tahun ini konsepnya dibagi menjadi dua kategori. Yakni, untuk offline dan online,” ujar Didi.
Job Fair menggandeng 40 perusahaan, baik yang ada di Kabupaten Purwakarta, daerah lain hingga perusahaan luar negeri yang sedang membuka lowongan pekerjaan.
“Untuk Job Fair tahun ini, tersedia 3.030 peluang kerja,” jelas dia.
Menurut dia, program Job Fair menjadi salah satu ikhtiar jajarannya secara formal untuk mengurangi tingkat pengangguran. Yakni, dengan membuka lowongan kerja seluas-luasnya melalui langkah kerjasama dengan puluhan perusahaan.
Terkait konsep dengan pola Offline, Didi menuturkan, pihaknya menyiapkan untuk 3.500 pendaftar. Teknisnya, dari jumlah pendaftar tersebut akan dibagi menjadi 5 sesi. Dengan begitu, setiap sesi itu untuk melayani 700 pencari kerja. “Selain dengan konsep offline, kita juga siapkan yang Online,” kata dia.