TERASJABAR.ID – Konsisi di sepanjang Jalan Raya Bandung-Garut dari mulai Cileunyi Kab. Bandung hingga Parakanmuncang, Kab. Bandung kini kian sareukseuk alias semrawut.
Selain maraknya pasar tumpah (PKL) di sejumlah titik yang jadi sumber kemacetan, banyak problematika lain seperti sampah liar, maraknya kendaraan melawan arus, serta lampu penerangan jalan (PJU) banyak tak berfungsi alias mati.
Berdasarkan pantauan, Jumat (28/11/2025), pasar tumpah dan ratusan PKL terdapat di sejumlah titik. Mereka nyaris menyita setengah badan jalan, seperti di depan kawasan industri Jarum Super dan depan PT Kahatex.
Sementara sampah-sampah liar di jalan nasional ini menumpuk di pinggir jalan, baik yang masuk wilayah Sumedang ataupun Kab. Bandung. Sedangkan kendaraan melawan arus terutama motor marak di jalur ini dari dua arah, baik dari Parakanmuncang ke Cileunyi atau sebaliknya.

Termasuk keberadaan lampu PJU banyak yang mati.
“Benar, kondisi jalur Jalan Raya Bandung-Garut benar-benar semrawut. Ya pasar tumpah, PKL, orang nyebrang sembarangan, dan sampah menumpuk di sejumlah pinggir jalan. Belum lagi kendaraan melawan arus dan lampu PJU tak berfungsi,” tutur Akhmad Kurniawan (56), pengelola toko di kawasan Dangdeur Rancaekek, Jumat (28/11/2025).
Akhmad berharap pihak berwenang segera turun tangan apalagi jelang natal dan tahun baru (nataru). Pasalnya, kata Akhmad, kondisi mengundang kecelakaan lalu lintas, kemacatan dan kumuhnya ruas jalan tersebut.
Wabup Turun Tangan
Sementara itu, terkait menjamurnya pasar tumpah dan ratusan ( PKL) di jalan tersebut, Wabup Sumedang Fajar Aldila telah turun tangan untuk melihat langsung, sekaligus membuat rencana penertiban PKL. Fajar mengatakan, penertiban PKL akan dilakukan secara persuasif dan humanis, dengan diawali pendataan untuk mengetahui asal-usul para pedagang.
“Sebagian PKL ternyata berasal dari Garut. Mereka sengaja memilih lokasi di Jalan Raya Bandung-Garut. Ini harus ditertibkan karena sudah jadi pasar tumpah atau pasar kaget,” kata Fajar.*











