Timnas Indonesia U-17 tampil gemilang di fase grup Piala Asia U-17 2025. Di bawah asuhan pelatih Nova Arianto, Garuda Muda menyapu bersih tiga laga Grup C dengan kemenangan:
- Indonesia 1-0 Korea Selatan (gol Evandra Florasta)
- Indonesia 4-1 Yaman (brace Evandra Florasta, gol Zahaby Gholy, dan Dafa Al Gasemi)
- Indonesia 2-0 Afghanistan (gol Alfredo Hengga dan Zahaby Gholy di injury time)
Dengan sembilan poin penuh, sembilan gol, dan hanya dua kali kebobolan, Indonesia keluar sebagai juara Grup C sekaligus mengamankan tiket ke Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Pemain seperti Evandra Florasta, yang memimpin daftar top skor sementara, serta Zahaby Gholy dan Fadly Alberto, menjadi tumpuan lini serang yang tajam. Mental baja dan kemampuan mencetak gol di menit-menit krusial jadi senjata andalan tim ini.
Korea Utara: Lawan Berpengalaman dengan Sejarah Mentereng
Korea Utara U-17 bukan lawan sembarangan. Lolos sebagai runner-up Grup D dengan empat poin (menang 3-0 atas Tajikistan, imbang 1-1 lawan Iran, dan 2-2 kontra Oman), mereka dikenal disiplin dan kuat dalam transisi permainan. Korea Utara memiliki sejarah impresif di ajang ini, pernah menjuarai Piala Asia U-17 pada 2010 dan 2014, menjadikan mereka salah satu tim tersukses dalam kompetisi ini.
Meski gagal menjadi juara Grup D setelah ditahan Oman di laga terakhir, Korea Utara tetap berbahaya dengan organisasi permainan yang rapi dan tempo tinggi. Duel melawan Indonesia akan menjadi ujian mental dan taktik bagi Garuda Muda, terutama setelah pengalaman mereka membungkam Korea Selatan di laga pembuka.
Kunci Kemenangan Garuda Muda
Pelatih Nova Arianto kemungkinan akan kembali mengandalkan formasi solid dengan serangan balik cepat, seperti yang terlihat di fase grup. Fokus pada lini tengah untuk memutus ritme permainan Korea Utara akan krusial, mengingat lawan dikenal punya stamina dan pressing ketat. Evandra Florasta dan Zahaby Gholy diharapkan terus mempertahankan ketajaman, sementara lini belakang yang dikawal Putu Panji harus tetap waspada terhadap serangan mendadak lawan.
Nova Arianto dalam pernyataan resminya meminta pemain tetap fokus dan tidak terlena dengan euforia fase grup. “Korea Utara tim kuat dengan pengalaman. Kami harus main maksimal, seperti saat lawan Korea Selatan. Dukungan suporter juga sangat penting untuk mental pemain,” ujarnya, dikutip dari laman PSSI.