“Sampai hari ini, rekan-rekan Satgas di sana telah berhasil membantu distribusi beras SPHP ke 32 gudang filial yang tersebar di Papua Raya. Harapannya masyarakat Papua Raya dapat menikmati beras SPHP sesuai harga yang telah ditetapkan untuk Zona 3 yakni Rp 13.500 per kilogram,” ujarnya.
Hal ini merupakan wujud kontribusi Satgas Pengendalian Harga Beras terhadap penyaluran beras SPHP di wilayah Papua Raya yang memiliki tantangan geografis. Dengan adanya dukungan tersebut, realisasi distribusi beras SPHP di wilayah Papua meningkat cukup pesat.
Pada 19 Oktober sebelum Satgas terbentuk, realisasi beras SPHP untuk Bulog regional Papua Pabar masih berada di angka 11.162 ton. Setelah ada dukungan pendampingan Satgas, realisasi sampai 24 Desember meningkat eksponensial sebesar 71,35 persen menjadi 19.126 ton.
Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuturkan berkat kolaborasi apik dari seluruh pihak yang terlibat dalam Satgas, harga beras pun telah menurun.
Ia pun menyatakan komitmen untuk meneguhkan peran pemerintah sebagai pengendali harga beras. Menurutnya, kunci utama yang perlu dibenahi adalah distribusi pasokan beras.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Satgas. Capaian ini agar terus menerus mampu kita jaga bersama. Tidak ada alasan harga beras tinggi dan melebihi HET. Stok beras kita besar. Bulog punya stok cadangan beras 3,5 juta ton. Ini tertinggi. Masyarakat harus menikmatinya dengan harga beras yang baik,” kata Amran.
Mentan pun meminta untuk terus menjaga ritme kerja yang sudah progresif seperti saat ini. Pemantauan dan pengawasan ke produsen, distributor, toko besar, dan ritel modern harus terus dilakukan secara intensif.
Pemerintah pastikan kinerja Satgas akan terus diperkuat untuk mendukung pengawasan dan pengendalian harga beras.***

















