Makna “Head High” yang diusung Romeny terasa relevan dengan perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi.
Kekalahan telak dari Australia menjadi pukulan berat, namun kemenangan atas Bahrain menunjukkan bahwa semangat untuk terus berjuang tetap hidup. Romeny ingin selebrasinya menjadi pengingat bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan.
“Ini adalah pesan positif untuk siapa pun yang sedang mengalami masa sulit, baik dalam sepak bola maupun kehidupan,” tambahnya.
- OnePlus 15 dan Ace 6 Bakal Debut dengan Teknologi Refresh Rate Ultra-Tinggi
- Ini Profil Singkat Yusuf Saadudin, Dirut Baru bank bjb
- Formasi Baru Direksi bank bjb, OJK Sahkan Yusuf Saadudin sebagai Direktur Utama
- Erling Haaland Cetak 5 Gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Samai Rekor Lionel Messi dan Lampaui Cristiano Ronaldo
- Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL: Bolivia Singkirkan Brasil, Messi Jadi Top Skor
Gestur ini juga mencerminkan karakter Romeny sebagai pemain. Di lapangan, ia dikenal ngotot, mobile, dan tak mudah menyerah—sifat yang ia bawa dari pengalamannya di NEC Nijmegen, FC Emmen, FC Utrecht, hingga Oxford United.
Selebrasi “Head High” seolah menjadi cerminan pribadinya yang selalu berusaha bangkit, bahkan saat tekanan datang bertubi-tubi.