Makna “Head High” yang diusung Romeny terasa relevan dengan perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi.
Kekalahan telak dari Australia menjadi pukulan berat, namun kemenangan atas Bahrain menunjukkan bahwa semangat untuk terus berjuang tetap hidup. Romeny ingin selebrasinya menjadi pengingat bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan.
“Ini adalah pesan positif untuk siapa pun yang sedang mengalami masa sulit, baik dalam sepak bola maupun kehidupan,” tambahnya.
- Pebiliar Azka dan Daffa Kuningan Juara Ramadhan 9 Ball Tournament
- Program 100 Hari Kerja Kuningan Fokus Perbaikan Infrastruktur dan Penyehatan APBD
- Kim Soo Hyun Muncul Pertama Kali ke Publik Usai Skandal: Bantah Pacari Kim Sae Ron Saat di Bawah Umur Sambil Menangis
- Ramalan Zodiak Besok, Selasa 1 April 2025: Aries Buat Langkah Baru Setelah Lebaran dan Scorpio Termotivasi Keluarga
- Jadwal Live Streaming Real Madrid vs Real Sociedad Copa del Rey Selain Yalla Shoot, Lengkap Prediksi Line Up
Gestur ini juga mencerminkan karakter Romeny sebagai pemain. Di lapangan, ia dikenal ngotot, mobile, dan tak mudah menyerah—sifat yang ia bawa dari pengalamannya di NEC Nijmegen, FC Emmen, FC Utrecht, hingga Oxford United.
Selebrasi “Head High” seolah menjadi cerminan pribadinya yang selalu berusaha bangkit, bahkan saat tekanan datang bertubi-tubi.